Sisihkan penghasilan hingga anak asuh lulus sekolah
Menurutnya, para donatur atau pegawai Pemkot Surabaya itu akan menyisihkan penghasilannya Rp 125.000 setiap bulannya dan akan berlaku sampai 3 tahun atau sampai anak itu lulus sekolah.
"Ini zakat penghasilan kita. Bisa dibayangkan kalau ini disatukan untuk membantu anak asuh ini, pasti mereka akan sangat terbantu di tengah pandemi ini," ujar Eri.
Melalui program ini, Eri mengaku ingin menumbuhkan rasa gotong-royong dan terus memupuk rasa cinta kasih kepada sesama.
Baca juga: Alami Gangguan Ginjal, 1 Napi Peminum Disinfektan di Denpasar Masih Jalani Perawatan
Oleh karena itu, program ini diawali dari lingkungan ASN di Pemkot Surabaya, termasuk Eri Cahyadi sendiri.
"Gotong-royong dan cinta kasih inilah yang akan menjadi awal kebangkitan sebuah kota dan negara," kata Eri.
Jika sudah punya rasa gotong royong dan cinta kasih yang tinggi, Eri meyakini, berbagai masalah di Kota Surabaya akan bisa diatasi.
"Insya Allah bisa menyelesaikan berbagai masalah di Surabaya. Ini yang kita lakukan hari ini," tutur Eri.
Baca juga: Viral, Video Petugas Kafe Dipukul, Pelaku Tak Terima Ditegur Saat Menyanyi dengan Suara Sumbang
Di samping itu, Eri menjelaskan bahwa program anak asuh ini sebenarnya sudah ada sebelumnya dan sudah menggandeng beberapa perusahaan yang memberikan CSR.
Bagi dia, dalam membangun sebuah kota, harus melibatkan semua stakeholder. Sebab ia sadar pemerintah tidak bisa berjalan sendiri.
"Alhamdulillah ketika semua stakeholder itu menjadi satu bagian, kita sampaikan semua permasalahan Kota Surabaya bisa diatasi, karena semuanya sudah hadir untuk membantu Surabaya," kata Eri.
"Dan itulah yang selalu saya katakan bahwa kehadiran semua stakeholder ini adalah keberhasilan sebuah kota," imbuh Eri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.