"Saudara sakit beberapa hari ini. Kemarin dirujuk ke RS AMC, dinyatakan positif Covid-19," ujar Karmini.
Baca juga: Rumah Sakit di Kabupaten Bandung Penuh, Pasien Covid-19 Dibawa Pulang
Jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, tercatat terus mengalami peningkatan sejak beberapa pekan terakhir.
Berdasarkan data dari tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Jepara, hingga Sabtu (12/6/2021) tercatat mencapai 9.789 kasus.
Rinciannya, 541 orang meninggal dunia, 7.679 orang sembuh dan 1.569 orang positif Covid-19.
Menyikapi kondisi itu, Bupati Jepara Dian Kristiandi mengeluarkan Surat Edaran tentang dua hari di rumah saja.
"Ini selaras dengan instruksi Kementerian Dalam Negeri dan Gubernur Jawa Tengah untuk Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala Mikro," katanya, Sabtu (12/6/2021).
Kebijakan dua hari di rumah saja itu berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat, kecuali sektor esensial dan objek vital nasional.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Bupati Jepara Keluarkan Kebijakan Dua Hari di Rumah Saja
Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, belakangan menjadi sorotan publik.
Pasalnya, dalam waktu satu minggu jumlah kasus Covid-19 di daerah itu mengalami lonjakan hingga 30 kali lipat.
"Kudus mengalami kenaikan kasus positif secara signifikan dalam satu minggu, yaitu naik lebih dari 30 kali lipat dari 26 kasus menjadi 929 kasus," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.
Akibat tingginya lonjakan itu, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan mencapai 90 persen per Juni 2021.
Adapun penyebab terjadinya lonjakan kasus itu lantaran dampak dari libur Lebaran. Pasalnya, saat momentum tersebut banyak masyarakat yang melakukan ziarah dan mengunjungi rumah kerabat tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga: Bupati Kudus: Penyebab Lonjakan Kasus Covid-19 adalah Euforia Vaksin, Wisata dan Tradisi Lebaran
Lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Hingga Minggu (6/6/2021), tercatat kasus Covid-19 mencapai 1.779 orang.
Dari jumlah itu, 1.520 orang dinyatakan sembuh dan 180 orang meninggal dunia.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bangkalan Agus Sugianto Zain mengatakan, lonjakan kasus itu terjadi usai Lebaran. Hal itu seiring dengan perayaan Lebaran Ketupat dan pemudik dari luar kota berdatangan.
"Ini diduga karena budaya Lebaran Ketupat yang kemudian dipengaruhi juga oleh banyaknya PMI (pekerja migran Indonesia)," kata Agus, saat dikonfirmasi, Minggu.
Baca juga: 125 Nakes di Bangkalan Positif Covid-19, 3 di Antaranya Meninggal Dunia
Sumber: Kompas.com (Penulis : Ghinan Salman, Haryanti Puspa Sari, Puthut Dwi, Putranto Nugroho, Farida Farhan | Editor : Robertus Belarminus, Krisiandi, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.