Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Karawang Mencapai 83 Persen

KARAWANG, KOMPAS.com - Keterisian tempat tidur pasien Covid-19 di Karawang, Jawa Barat, mencapai 83,04 persen dari kapasitas pada Sabtu (12/6/2021).

Dalam beberapa hari terakhir, jumlah orang yang terpapar virus corona di Karawang meningkat.

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Karawang Fitra Hergyana mengatakan, sebanyak 911 tempat tidur sudah terisi dari kapasitas yang disiapkan sebanyak 1.097 tempat tidur.

Baca juga: Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Jabar Mulai Penuh, Ini 6 Daerah Tertinggi

Hingga Sabtu, pukul 12.00 WIB, total kasus Covid-19 di Karawang berjumlah 20.824 kasus.

Terdapat penambahan sebanyak 203 orang dari hari sebelumnya.

Dari jumlah itu, sebanyak 642 orang dalam perawatan; 449 isolasi mandiri; 19.066 sembuh; dan 667 orang meninggal dunia.

Menurut data dari Covid19.karawangkab.id, kasus terbanyak terdapat di Kecamatan Telukjambe Timur yang memiliki 106 orang dalam perawatan dan 29 orang isolasi mandiri.

Baca juga: Keterisian RS Covid-19 di Kota Bandung Tinggi, Ini Penyebabnya

Kemudian Kecamatan Cikampek dengan 43 orang dirawat dan 65 orang isolasi mandiri.

Kecamatan Rengasdengklok dengan 41 orang dirawat dan 64 orang isolasi mandiri.

Berikutnya, Kecamatan Kotabaru dengan 40 orang dirawat dan 59 orang isolasi mandiri.

Kemudian Kecamatan Klari dengan 58 orang dirawat dan 39 orang isolasi mandiri.

Kecamatan Karawang Barat dengan 64 orang dirawat dan 33 orang isolasi mandiri.

Fitra menyebut, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan rumah sakit terkait ketersediaan tempat tidur bagi pasien Covid-19.

"Kita sudah antisipasi adanya lonjakan pasien jika terus terjadi lonjakan," kata dia.

Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, Pemkab Karawang berencana kembali menggunakan hotel untuk menyediakan tempat isolasi sebanyak 200 tempat tidur.

Selain itu juga diberlakukan isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan dari satgas setempat.

Kasus Covid-19 di Karawang melonjak usai libur Lebaran.

Kasus didominasi dari klaster keluarga dan klaster industri.

Sebelumnya, 60 orang di dalam salah satu pabrik dinyatakan positif terjangkit Covid-19.