Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Covid-19 di Jabar, Ini Langkah Gubernur Ridwan Kamil

Kompas.com - 13/06/2021, 06:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil mengungkap pemicu melonjaknya kasus Covid-19 di Jawa Barat (Jabar).

Hal itu dilakukan usai dirinya mengunjungi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Kota Bandung, Sabtu (12/6/2021) pukul 22.30 WIB malam bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna. 

"Izin mengupdate, memang fakta ya terjadi lonjakan (kasus Covid-19) pasca-libur lebaran yang masa inkubasinya jatuh di minggu-minggu ini lah kira-kira begitu. Ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan pada imbauan mudik itu membawa kemudaratan seperti ini. Jadi ini nyata," ujar Emil.

Baca juga: Heboh Biaya Wisata di Curug Bidadari Tak Wajar, Warganet: Kapok, Tempat Biasa, Pungli Luar Biasa

Seharusnya, menurut Emil, jika masyarakat patuh pada imbauan pemerintah untuk menahan diri tidak mudik, lonjakan kasus bisa dihindari.

"Kalau pada saat itu semua taat tidak akan terjadi lonjakan seperti sekarang. Jadi ini tolong diulas di media pentingnya ketaatan itu. Kenapa, karena data pada hari lebarannya itu rendah. Salah satu persentase (kasus) terendah itu justru di hari lebaran. Sekarang ada kenaikan," ungkapnya.

Saat itu Emil juga mengatakan, sebelum lebaran, kasus Covid-19 di Jabar cenderung menurun.

Baca juga: Ini Penyebab Utama Banjir Bandang di Solokan Jeruk Kabupaten Bandung

 

Siapkan aturan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi tim dokter saat meninjau kondisi penanganan Covid-19 di IGD RSHS Bandung, Sabtu (12/6/2021) malam.KOMPAS.COM/DENDI RAMDHANI Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi tim dokter saat meninjau kondisi penanganan Covid-19 di IGD RSHS Bandung, Sabtu (12/6/2021) malam.

Gubernur Jabar itu lalu menjelaskan langkah untuk mengendalikan lonjakan kasus Covid-19.

Salah satunya menyiapkan aturan pengetatan aktivitas masyarakat.

"Nanti saya sudah saya instruksikan diwakili Sekda Kota Bandung kebijakan WFH sedang dihitung, kebijakan nikahan sedang dihitung khususnya Bandung Raya," katanya.

Lalu, dalam kesempatan itu, Emil juga menanggapi soal isu rumah sakit menolak pasien dengan alasan kamar penuh.

Menurutnya, berdasar keterangan dokter di RSHS, banyak pasien tanpa gejala yang datang meminta perawatan. Padahal, hasil analisis dokter, pasien tersebut cukup menjalani isolasi mandiri.

Baca juga: Ridwan Kamil Sidak RS di Bandung Malam Hari, Temukan Alasan Mengapa Covid-19 di Jabar Melonjak

"Jadi intinya ada kenaikan tapi masih terkendali. Isolasi non rumah sakit kita siapkan karena catatan RSHS banyak yang dikit-dikit ingin ke rumah sakit padahal diagnosanya cukup isoman (isolasi mandiri). Proses mengukur ini yang harus kita perbaiki agar jangan OTG dikit-dikit ke RSHS," tuturnya.

"Jadi tidak betul ada ditolak itu. Bukan ditolak, dokter menilai anda tidak perlu dirawat cukup di rumah. Jadi bukan penuh, karena kenyataannya juga tidak penuh. Bahwa naik iya tapi tidak penuh," jelasnya.

Sementara itu, setelah berkunjunga ke RSHS Bandung, Emil dan rombongan melanjutkan peninjauan ke RSKIA Kota Bandung.

(Penulis: Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com