Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasena, Tank Boat Pertama di Dunia yang Lahir di Banyuwangi, Gerak Cepat Hancurkan Musuh dari Jarak 5 Km

Kompas.com - 12/06/2021, 15:50 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Antasena adalah tank boat pertama di dunia lahir di Banyuwangi. Badannya dari karbon komposit yang 10 kali lebih kuat dari baja.

Meski begitu, karena bobotnya yang ringan, kendaraan ini bisa bergerak cepat dan mampu menghancurkan musuh dari jarak 5 kilometer.

Sosoknya gagah, gerak-geriknya lincah, dan tampilannya sporty. Jika dianalogikan sebagai sosok pria, parasnya tampan dan gagah perkasa.

Antasena adalah prototipe tank boat buatan PT Pindad (Persero), yang diproduksi di sebuah galangan canggih di Banyuwangi.

Baca juga: Ikut Pencarian KRI Nanggala-402, Kapal SAR Antasena Basarnas Tiba di Pelabuhan Banyuwangi

Dikutip dari Indonesia.go.id, setelah sukses menjalani berbagai tes manuver di lautan bebas, Sabtu (22/5/2021) lalu Antasena pun berlayar ke perairan Situbondo, menempuh jalur laut sejauh 310 km (pergi dan pulang), untuk menjalani serangkaian uji penembakan.

Di Pantai Paiton yang merupakan area latihan TNI-AL, Antasena melakukan sejumlah manuver. Meluncur berkelak-kelok, berputar, atau melambung, sambil menembak.

Senjata utamanya yang terus menyalak adalah sepucuk kanon kaliber 30 mm. Proyektilnya menghantam sasaran yang berjarak beberapa ratus meter.

Seperti laiknya tank lain, kabin kru Antasena beratapkan turet, yang terbuat dari alunimiun alloy. Bentuknya seperti kubah yang bisa berputar ke kiri dan kanan.

Baca juga: Antasena, Tank Boat Pertama di Dunia yang Dibuat di Banyuwangi

Dengan fleksiblitas putaran turet itu, moncong kanon bisa di-setting terus terarah ke sasaran, meski kendaraan bergerak ke sembarang arah. Selain sepucuk kanon, tank boat ini juga dibekali dua senapan mesin 12,7 mm, yang satu di antaranya bertengger di atap turat.

Hari itu, uji coba tank boat Antasena turut disaksikan Direktur Jenderal (Dirjen) Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan, Mayjen Dadang Harya Yudha dan direksi PT Pindad.

Dalam keterangan tertulisnya, PT Pindad Persero menyatakan bahwa uji coba berupa sea trial dan firing test dianggap berhasil. Dan, Antasena dinyatakan lolos dalam rangkaian uji coba tersebut.

Baca juga: Menanti Klewang 2, Kapal Perang Siluman Laut Buatan Banyuwangi

Pengerjaan oleh PT. Pindad

Tank boat Antasena yang dibuat di PT Lundin BanyuwangiKOMPAS.COM/IRA RACHMAWATI Tank boat Antasena yang dibuat di PT Lundin Banyuwangi
Antasena akan masuk dalam jajaran alat utama sistem kesenjataan (alutsista) TNI-Angkatan Darat. Kontrak pembelian sudah ditandatangani pada 2020.

Produksinya dikerjakan PT Pindad, bekerja sama dengan PT Lundin Industry, perusahaan modal asing asal yang membawa teknologi persenjataan dari Swedia.

Nama, Antasena sendiri disematkan oleh Wapres Jusuf Kalla pada tahun 2015 usai menyaksikan MoU antara Kemenhan dan PT Pindad, terkait pengembangan tank boat tersebut.

Antasena diambil dari nama tokoh dunia pewayangan yang jago dan ahli dalam pertempuran laut. Ia adalah anak bungsu dari sang Bima, salah satu kesatria Pandawa.

Baca juga: Selain Toyota, Pindad Sediakan Maung Versi Sipil Bermesin Isuzu

Perlu waktu lima tahun untuk mengembangkan maket Antasena itu menjadi kendaraan tempur di atas air. Kemenhan menyiapkannya untuk tugas operasi di rawa, laut, sungai, dan pantai (ralasuntai).

Untuk kali pertama, Antasena mencoba berenang meluncur di laut, di perairan Banyuwangi, akhir April 2021.

Peristiwa itu menarik perhatian Popular Mechanics, majalah (elektronik) terbitan Amerika Serikat.

Pada edisi 10 Mei 2021, majalah khusus persenjataan dan kendaraan militer yang terbit sejak 1902 itu mengulas Antasena. Popular Mechanics menyebut Antaena sebagai kendaraan militer hibrid yang unik.

“Ia mengambang seperti perahu dan menembak seperti tank,” tulisnya.

Baca juga: Sudah Bisa Dipesan, Ini Harga Maung Pindad Versi Sipil

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat berkunjung di PT Lundin Banyuwangi meninjau tank boat Antasena Sabtu (28/7/2018)Humas Pemkab Banyuwangi Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat berkunjung di PT Lundin Banyuwangi meninjau tank boat Antasena Sabtu (28/7/2018)
Di media tersebut ditulis tak ada produk sejenis di tempat lain.

“Kendaraan itu cocok untuk beroperasi di perairan keruh,”. Artinya hal tersebut cocok dengan penugasan yang bakal diemban Antasena, yakni di rawa, laut, sungai, dan pantai, yang sebagian besar memang perairan yang keruh,

Menurut Popular Machanics, kendaraan hibrid seperti Antasena ini memang cocok dioperasikan di negara kepulauan seperti Indonesia. Antasena punya postur yang pas untuk menghadapi para perompak, teroris yang suka menyandera awak kapal, dan penjahat lainnya yang beroperasi di perairan.

Lebih jauh, tank ini bisa mengejar bila mereka mencoba kabur ke daratan. Tank laut ini bisa membawa 50-60 personel militer bersenjata lengkap.

Baca juga: Spesifikasi Senjata Api SS2-V5 A1 Garapan Pindad untuk Komcad

Panjang badan Antasena 18,7 meter, lebarnya 7,5 meter. Badannya bertumpu pada struktur kapal berlunas ganda (doeble hull).

Desain doble hull itu membuat Antasena bisa meluncur cepat, karena hambatan air dilewatkan di kolong boat di antara dua lunas.

Dengan dua mesin baling-baling, dua kali 1.700 tenaga kuda (HP), plus dua mesin waterjet 2 x 550 HP, Antasena dapat meluncur 74 km per jam. Kecepatan jelajahnya 56 km per jam. Sekali isi solar dapat bergerak sejauh 1.100 km.

Lambung Antasena terbuat dari komposit karbon, material yang kekuatannya 10 kali kekuatan baja, tapi beratnya hanya sepersepuluhnya.

Badannya tak mudah koyak oleh peluru. Karena badannya tak terlalu berat, sarat air (draft) kapal yang masuk ke air hanya 90 cm. Maka, ia dapat diandalkan ketika beroperasi menyusur sungai, rawa, atau perairan dangkal lainnya.

Baca juga: Fokus ke Persenjataan, Pindad Enggan Bikin Bus Listrik

Akurat di Segala Medan

KRI Klewang. Kapal cepat rudal dengan disain super canggih. Puspen TNI AL KRI Klewang. Kapal cepat rudal dengan disain super canggih.
Jangan bayangkan Antasena hanya beroperasi mengejar musuh dengan persenjataan ringan. Ia pun telah disiapkan melawan musuh bersenjata berat pada perang abad 21.

Di belakang turetnya ada semacam antena telekomunikasi yang membuatnya terkoneksi ke gudang informasi di dunia maya.

Ia bisa mengetahui kondisi medan di sekelilingnya. Antasena tahu bentang alam di belakang rimbun bakau di rawa-rawa yang dijelajahinya.

Baca juga: Wamenhan Sebut Pembebasan Bea Impor Pengadaan Senjata untuk Peningkatan Alutista

Untuk mendapatkan gambaran yang presisi, Antasena bisa mengoperasikan sebuah drone yang bisa menuntunnya ke sasaran yang harus dilumpuhkan, termasuk tank-tank musuh, baterai arteleri, dan target militer lainnya.

Hasil intaian drone itu juga bisa memandu roket Cockerill Falarick 105 mm, yang diluncurkan dengan arah lengkung mirip peluru mortil, menuju sasaran.

Akurasinya terjamin karena peluru bergerak dengan sistem kendali. Roket Falarick 105 mm itu bisa menjangkau sasaran di darat maupun di laut, dalam radius 5 km.

Dalam rencana Kemenhan, Antasena akan memperkuat alutsista bagi satuan-satuan tempur TNI-AD.

Baca juga: Bupati Gunungkidul Pemilik Kedua Maung Pindad Berbasis Militer

Antasena bukanlah produksi pertama yang dilahirkan dari Galangan Kapan PT Lundin Industri di Kota Banyuwangi.

Sebelumnya, bekerja sama dengan PT PAL Persero, PT Lundin telah meluncurkan Kapal Perang KRI Klewang 2. Dengan desain yang sangat tekno, KRI Klewang 2 sulit terdeteksi radar lawan.

Kapal ini berukuran panjang 62 meter, lebar 17 meter, tapi bobotnya hanya 230 ton, berkat bahan karbon komposit yang digunakan untuk lambungnya.

Dengan ukuran yang sama, kapal sejenis dapat mencapai berat 1.500 ton bila dibangun dengan pelat baja. Karena berat tubuhnya yang ringan, Klewang 2 yang diluncurkan pada 2019 itu mampu meluncur 65 km per jam, jauh lebih cepat dari kapal sejenis.

Persenjataan utamanya adalah rudal C-75 yang dapat menyerang kapal lawan dari jarak 120 km. Klewang 2 adalah produk pengganti bagi Klewang 1 yang hangus terbakar dalam tahap uji coba pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com