Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Jelaskan Soal Penumpukan Kendaraan di Tengah Jembatan Suramadu

Kompas.com - 11/06/2021, 21:03 WIB
Muchlis,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi memberi penjelasan terkait video yang memperlihatkan penumpukan kendaraan bermotor di Jembatan Suramadu penghubung Surabaya-Madura.

Kasat Lantas Polres Bangkalan AKP Abdul Aziz Sholahuddin, menjelaskan banyak pengendara yang memilih menghindar dari pos penyekatan tes swab antigen di Surabaya.

Karena banyak pengendara yang menghindar, maka terjadi kemacetan hingga berani turun ke jalur mobil.

"Betul, ada beberapa kendaraan R2 yg menerobos lawan arus di jalur R2 Jembatan Suramadu, mereka menghindari pemeriksaan swab yang ada di sisi Surabaya," kata Aziz saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Jum'at (11/6/2021).

Baca juga: Rohmiati Kaget, Uang Rp 64 Juta di Tabungannya Ludes, ATM Dicuri dan Dikuras oleh Sales

Aziz menjelaskan bahwa letak geografis Bangkalan sisi selatan banyak jalan yang bisa langsung masuk ke Jembatan Suramadu.

Seperti Kecamatan Targeh bisa melewati jalan Desa Alang-alang dan Kecamatan Kamal.

Meski pengendara menghindar, Aziz yakin mereka tidak akan bisa lolos dari pos penyekatan yang berlapis.

"Tetapi kan akan melewati penyekatan sisi Surabaya, jadi penyekatan berlapis," ujarnya.

Baca juga: Banyak Warga Madura Melintas Pukul 01.00 Dini Hari untuk Hindari Tes Antigen, Pola Penyekatan di Suramadu Diubah

 

Dia memastikan bahwa semua kendaraan tak bisa lolos karena langsung diarahkan masuk ke lokasi swab antigen.

"Kalau pos penyekatan kami tidak ada yang lolos, yang lewat di penyekatan langsung diarahkan masuk ruko untuk diswab," ungkap dia.

Dia hanya bisa berharap semua warga Bangkalan yang hendak bepergian tidak perlu khawatir dengan adanya tes swab antigen.

Sebab penyekatan yang dilakukan untuk mengetahui sejak dini penyebaran virus Covid-19.

Aziz meminta agar para pengendara motor tidak memilih menerobos arus hingga berani membuka pagar pembatas jalur motor dan mobil.

"Harapan saya, masyarakat sadar bahwa kegiatan penyekatan ini untuk meminimalkan lonjakan covid di Bangkalan, jadi butuh dukungan dan kerja sama," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Pimpin Apel Usai Cuti Lebaran, Pj Gubernur Sumut: Kehadiran ASN Pemprov Sumut 99,49 Persen

Regional
Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Kakek di Kupang Ditangkap Usai Todongkan Senjata Laras Panjang ke Istrinya

Regional
Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Menyoal Ditetapkannya Anandira, Istri Anggota TNI, sebagai Tersangka Usai Bongkar Dugaan Perselingkuhan Suami

Regional
Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Penampungan Minyak Mentah di Blora Terbakar, Pemkab Segera Ambil Sikap dengan Pertamina

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com