Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangutan yang Masuk Perkampungan di Kaltim Ditangkap Setelah 3 Hari Dicari di Hutan

Kompas.com - 11/06/2021, 10:17 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Seekor orangutan yang masuk ke pemukiman warga di Desa Lusan, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Senin (07/06/2021) lalu berhasil dievakuasi.

Tim dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim mencari orangutan tersebut selama tiga hari di dalam hutan.

Saat masuk perkampungan warga orangutan itu tampak jinak, didekati dan diberi makan warga.

Baca juga: Orangutan Masuk ke Perkampungan di Kaltim, Dirawat Warga

Namun, ketika tim tiba di lokasi, orangutan itu sudah masuk lagi dalam hutan. Sehingga tim terpaksa mencari hingga ditemukan, Kamis (10/6/2021) sore.

"Medannya (dalam hutan) cukup berat tapi tim berhasil menemukan," ungkap Pelaksana tugas (Plt) Kepala BKSDA Kaltim Nur Patria Kurniawan kepada Kompas.com, Jumat (11/6/2021).

Pencarian orangutan tersebut dibantu tim medis satwa dari Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja, anggota Kepolisian Sektor Muara Komam dan masyarakat Desa Lusan.

Setelah ditemukan, lanjut Nur, orangutan jantan dewasa itu diduga pernah menjalani rehabilitasi sebelum dilepasliarkan. Sebab dikenali penanda microchip pada tubuhnya.

"Tapi untuk data tahun berapa dan dimana dilepasliarkan waktu itu, kami masih tunggu hasil identifikasi dari BOS Samboja," terangnya.

Baca juga: Cerita di Balik Video Viral Orangutan Melintas di Jalan Tambang Batubara Kaltim

Saat ini orangutan tersebut sudah dibawa menuju Pusat Rehabilitasi Borneo Orangutan Survival (BOS) Samboja di Kutai Kertanegara untuk pemeriksaan kesehatan sebelum dilepaskanliarkan kembali.

"Sekarang orangutan sudah masuk kandang karantina di Pusat Rehabilitasi BOS di Samboja," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Senin (7/06/2021) lalu orangutan itu masuk ke perkampungan warga di Desa Lusan.

Kemunculan satwa dilindungi itu mengejutkan warga. Sebab baru pertama kalinya orangutan muncul di desa mereka.

Meski begitu, dari rekaman video yang beredar, orangutan itu terlihat sangat jinak. Warga berkerumun mendekati, memegang dan memberinya makan.

Nur menyebut kemunculan orangutan ke kampung warga itu disebabkan tiga hal yakni makanan, tempat tinggal, berteduh atau bersembunyi dan air.

"Jika salah satu dari unsur tersebut terganggu atau tidak ditemui, maka biasanya mereka (orangutan) akan keluar atau berjalan atau bergerak untuk mencari dan mendapatkannya," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com