Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditutup 45 Hari, Jembatan Mahkota II Samarinda Kembali Dibuka

Kompas.com - 11/06/2021, 08:44 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Pemkot Samarinda membuka kembali Jembatan Mahkota II setelah 45 hari ditutup, Kamis (10/6/2021).

Wali Kota Samarinda Andi Harun mengatakan, pembukaan jembatan tersebut setelah pihaknya mendapat rekomendasi dari Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) layak dilintasi.

"Hasil pemeriksaan, pengukuran teknis seperti pilar, kabel, maupun pengukuran retak jembatan, dinyatakan aman untuk dilintasi kendaraan," ungkap Andi Harun saat membuka akses jembatan tersebut di Samarinda, Kamis.

Baca juga: Kementerian PUPR Datangkan Tim Ahli Periksa Fondasi Jembatan Mahkota II Samarinda

Meski begitu, Andi Harun membatasi jenis kendaraan yang melintas dengan pertimbangan keamanan.

"Kendaraan yang boleh melintas hanya angkutan roda dua dan roda empat yang bersifat pribadi," tutur dia.

"Tapi diskresi atau pengecualian di area ini untuk mobil ambulans dan kendaraan roda tiga pengangkut sampah," tambahnya.

Sementara, kendaraan yang dilarang melintas yakni semua jenis truk dan kendaraan angkutan umum.

Memastikan larangan itu berjalan, Dishub Samarinda memasang beberapa barrier beton dan menyisakan ruang selebar kendaraan roda empat.

Andi Harun juga koordinasi dengan Polresta Samarinda untuk mengawasi hal tersebut.

Selanjutnya, kata dia, berdasarkan demi memperkokoh struktur jembatan, akan ada pembangunan pengaman jembatan sisi Teluk Bajau, pylon tujuh, sesuai rekomendasi Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR.

"Biayanya sekitar Rp 50 miliar. Nanti kita koordinasi sama Pemprov Kaltim dan Kementrian PUPR bersinergi untuk menyediakan alokasi anggaran buat perawatan jembatan di Samarinda," terang dia.

Baca juga: Wali Kota Samarinda Minta Sopir Truk Penabrak Portal Jembatan Mahkota II Dipolisikan

Sebelumnya, jembatan penghubung Kecamatan Palaran dengan Kota Samarinda itu ditutup karena satu tiang jembatan disebut bergeser sejauh 40 milimeter (mm). Rinciannya, 7 mm bergeser ke kanan, dan 33 mm turun ke bawah.

Pergeseran diduga dipicu sebagian tanah yang ada di sekitar titik fondasi mengalami abrasi.

April 2021 lalu, tim ahli jembatan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memeriksa fondasi Jembatan Mahkota II Samarinda yang bergeser akibat longsor.

Pemeriksaan lapangan dilakukan untuk melihat struktur jembatan dari fondasi tiang, dek jembatan hingga kondisi tanah bekas abrasi yang terjadi di sekitar jembatan.

Setelah keluar hasil pemeriksaan dan dinyatakan aman, barulah Pemkot Samarinda membuka kembali jembatan penghubung Kecamatan Palaran dan Kota Samarinda itu.

Sebagai informasi, Jembatan Mahkota II  sebagai penghubung antar wilayah yang dipisah Sungai Mahakam, yakni Kecamatan Palaran dan Samarinda Kota.

Dibangun sejak 2002 dengan panjang 1.428 meter, resmi dibuka 2017 dan diberi Jembatan Achmad Amin, nama mantan Wali Kota Samarinda ke-8 tahun 2000.

Kendala dana, proses pembangunannya sempat tersendat beberapa tahun. Terhitung sejak dibangun kini usia jembatan itu sudah 19 tahun.

Jembatan Mahkota II berjenis cable stayed.

Dikutip dari dokumen perencanan teknis jembatan cable stayed dari Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Badan Litbang Kementerian PUPR, jembatan jenis cable stayed mengandalkan kabel sebagai penahan beban jembatan.

Jembatan jenis ini punya tiga struktur yakni menara atau pilar (pylon), kabel dan dek jembatan.

Cara kerjanya, dek jembatan digantung dengan kabel prategang yang diangkut pada pilar.

Masih dalam dokumen itu, model pilar atau pylon Mahkota II menggunakan menara A setinggi 25 meter. Ada tiga titik menara A menopang badan jembatan.

Selain dinilai susah goyah, menara A juga dianggap bersesuaian dengan konfigurasi kabel, estetika, dan kebutuhan perencanaan.

Masing-masing menara berdiri di atas tumpuan fondasi yang dibangun di atas tiang pancang, setelah ditanam kedalam sungai dan bibir sungai.

Menara atau pylon ini berfungsi menahan beban mati dan hidup yang bekerja pada struktur jembatan menggunakan kekuatan kabel.

Panjang kabel Mahkota II mencapai 740 meter dan lebar 14 meter.

Kabel Mahkota II disebut terpanjang di semua jembatan jenis cable stayed di Indonesia.

Yang terjadi di Jembatan Mahkota II berdasarkan hasil pemeriksaan sementara saat terjadi longsor adalah terjadi pergeseran fondasi yang menjadi tumpuan menara atau pylon sejauh 40 mm.

Akibatnya posisi tiang menara atau pylon turut bergeser.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BEM FH Undip Serahkan 'Amicus Curiae' ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

BEM FH Undip Serahkan "Amicus Curiae" ke MK, Berisi soal Permasalahan Pilpres

Regional
Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Labuan Bajo Tuan Rumah Dialog Tingkat Tinggi Indonesia-China, Polda NTT Siapkan Ratusan Personel

Regional
Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Gratifikasi Parsel Lebaran Pejabat Pemkot Salatiga Diberikan ke Tenaga Kebersihan

Regional
Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Sakit Hati Menantu terhadap Ibu Mertua yang Berujung Maut

Regional
Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Kapal Tanpa Nama dari Bima Sudah Dua Hari Hilang Kontak di Perairan Gili Motang Labuan Bajo

Regional
Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Polisi di Pelalawan Setir Mobil Sambil Mabuk, Tabrak Pagar Kantor

Regional
Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Harga Bawang Merah Tembus Rp 70.000 Per Kg, Ibu-ibu di Semarang Pusing

Regional
Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Pemasangan Talud Pelabuhan Nelayan di Bangka Terkendala Kewenangan

Regional
Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Dampak Banjir Bandang di Lombok Utara, 13 Rumah Warga dan Jembatan Rusak

Regional
Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Cepatnya Peningkatan Status Gunung Ruang, Potensi Tsunami Jadi Faktor

Regional
'Tradisi' Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

"Tradisi" Warga Brebes Usai Idul Fitri, Gadaikan Perhiasan Emas Setelah Dipakai Saat Lebaran

Regional
Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Banjir Bandang di Musi Rawas Utara, 2 Korban Tewas, 1 Hilang

Regional
Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Penduduk Pulau Tagulandang Dihantui Hujan Batu Pasir Gunung Ruang

Regional
Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Soal Dugaan Kekerasan Seksual di Kampusnya, BEM Undip: Banyak Korban Takut Bersuara

Regional
Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara akibat Dampak Erupsi Gunung Ruang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com