Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Bertambah, 120 Warga Positif Covid-19 Ditemukan di Pos Penyekatan Suramadu

Kompas.com - 11/06/2021, 07:14 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 13.735 pengendara menjalani tes cepat antigen di pos penyekatan Jembatan Suramadu sejak Sabtu (5/6/2021) hingga Kamis (10/6/2021).

Wali Ktoa Eri Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, dari jumlah itu, sebanyak 13.496 orang dinyatakan nonreaktif dan 239 pengendara reaktif.

"Sampai dengan pukul 12.00 WIB, yang sudah dites swab PCR sebanyak 574 orang, 441 di antaranya negatif dan 120 di antaranya positif. Terus masih ada 13 tes yang hasilnya belum keluar," kata Eri di Surabaya, Kamis.

Menurut Eri, bagi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan tes swab dengan metode polymerase chain reaction (PCR), langsung dibawa ke rumah sakit penyangga sesuai arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Di antaranya, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), RSUD Dr Soetomo, dan RS Universitas Airlangga.

Baca juga: Pemotor Menumpuk di Jembatan Suramadu, Polisi: Mereka Takut Tes Antigen, Memilih Putar Balik

Sementara, warga yang masih menunggu hasil PCR diisolasi di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

"Rumah sakit penyangga sesuai arahan Bu Gubernur seperti ke Rumah Sakit dr Soetomo dan beberapa rumah sakit lainnya," ujar Eri.

Ia juga mengakui  masih menunggu arahan dari Gubernur Jatim, Kapolda, dan Pangdam V untuk melakukan penyekatan di satu titik. Eri memastikan mengikuti setiap arahan dari Forkkopimda Jatim itu.

Baginya, Surabaya dan Madura adalah keluarga besar yang tak bisa dipisahkan satu sama lain.

"Insya Allah kita siap lahir batih untuk membantu, karena ini demi kepentingan bersama. Insya Allah nakes siap kita support dan juga antigennya kita siapkan. Jadi, kita akan mengikuti apa saja arahan Gubernur," kata Eri.

 

Selain melakukan penyekatan di Suramadu atau di pintu masuk Surabaya, Eri sedang fokus melakukan antisipasi di dalam kota.

Sebab, dia tidak ingin ada peningkatan kasus di dalam kota.

"Swab massal dan swab hunter di dalam kota terus kita lakukan, baik di permukiman warga dan keramaian masyarakat," ujar Eri.

Selain itu, Pemkot Surabaya terus mendata warga yang melakukan mobilitas dalam beberapa minggu terakhir sebagai bagian dari deteksi dini penyebaran Covid-19 di Surabaya.

Baca juga: Cerita Purwati Hadapi Warga yang Tolak Vaksin di Bangkalan: Ada yang Bilang Saya Sehat Bu, Tidak Mau Divaksin

"Kalau ada warga Madura yang berkunjung ke Surabaya dan sebaliknya, kita lakukan tracing dan juga tes, termasuk tesnya itu ke pasar-pasar," kata Eri.

Oleh karena itu, ia mengajak warga Kota Surabaya untuk selalu menjaga protokol kesehatan.

Ia yakin, dengan cara gotong-royong dan bersama-sama menjaga prokes, maka kasus Covid-19 di Kota Surabaya bisa ditekan.

"Jadi, aku nyuwun tulung kepada warga, ayo terus menjaga protokol kesehatan, supaya tidak ada lonjakan kasus di Surabaya," tutur Eri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com