Sementara itu, Koordinator Bidang Pelayanan Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Sutrisno menambahkan, dalam proses TMC sendiri tergantung dalam konidsi cuaca serta lokasi awan penghujan.
"Karena itulah, waktu yang tepat untuk melakukan TMC adalah saat ini ketika awan hujan masih ada. Karena ketika kemarau akan sulit menemukan awan hujan,"ujarnya.
Pada tahun lalu, menurut Sutrisno, musim kemarau masih memiliki potensi hujan. Namun pada 2021, kondisi di Sumatera Selatan telah normal dan awan hujan akan semakin minim.
" TMC di Sumsel dapat menghasilkan sekitar 2 miliar meter kubik air hujan dimana ada 60 persen penambahan curah hujan dibanding curah hujan secara alami. Bedanya tahun ini, Sumsel mengalami musim kemarau normal yang berarti potensi awan hujan tidak akan sebesar tahun lalu,"ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.