PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 800 ton garam disemai di langit kawasan wilayah Sumatera Selatan untuk mendatangkan hujan, yakni untuk membasahi lahan gambut.
Penyemaian garam di atas awan penghujan tersebut, merupakan bagian dari Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Hal tersebut dilakukan untuk tetap menjaga tingkat kebasahan di lahan gambut yang dapat menyebabkan kebakan hutan dan lahan.
Baca juga: BPPT Semai 40 Ton Garam untuk Ciptakan Hujan Buatan di Sumsel
Komandan Pangkalan Udara Sri Mulyono Herlambang Palembang, Kolonel Penerbang Hermawan Widhianto mengatakan, saat ini dua unit pesawat jenis CASA C-212 yang didatangkan dari Skuadron IV Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrachman Saleh.
Pesawat ini akan menyemai 800 ton garam di ketinggian 8.000 sampai 10.000 kaki dalam setiap hari.
"Operasi TMC ini dimulai kamis sampai 15 hari kedepan. Kondisi ini bisa saja diperpanjang jika diperlukan,"kata Hemawan.
Baca juga: Agar Karhutla Tak Meluas, Riau Gunakan Hujan Buatan
Hermawan menjelaskan, ada 11 orang kru yang ikut dalam pesawat saat melakukan penyemaian.
Sebelum itu, mereka akan memantau kondisi awan hujan yang berpotensi dapat bergeser ke wilayah titik panas dan juga lokasi lahan gambut.
"Helikopter waterbombing juga disiapkan jika terjadi kebakaran untuk memadamkan. Tetapi sejauh ini kita gunakan TMC dulu," ujarnya.