Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Sandiaga Beli Jajanan di Pasar Paloh Naga Pakai Kepeng

Kompas.com - 10/06/2021, 11:52 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Menaiki odong-odong, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bersama Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dan Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan mengunjungi agrowisata Paloh Naga di Desa Denailama, Kabupaten Deli Serdang, Rabu (9/6/2021).

Rombongan disambut riuh warga yang sudah menunggu sejak pagi.

Mereka diberi topi tani yang langsung dipakai.

Topi ini menandakan bahwa lokasi yang didatangi adalah hamparan sawah yang membentang luas.

Baca juga: Presiden Targetkan Wisman Masuk Indonesia Juli 2021, Ini Kata Sandiaga

Iring-iringan diiringi alunan gamelan menuju panggung utama untuk menyaksikan pertunjukan kesenian daerah.

Sandi mengatakan, Denailama hadir sebagai desa wisata yang menjadi penggerak ekonomi.

Salah satu program pengembangan pariwisata yang sedang dikembangkan Kemenparekraf adalah Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

Mengangkat tema Indonesia Bangkit, program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai negara tujuan pariwisata kelas dunia, berdaya saing, berkelanjutan dan mampu mendorong pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat.

"Fokus di sini adalah wisata edukasi, karena ada kafe baca yang dibangun Sanggar Lingkaran. Setiap minggu menyuguhkan kearifan lokal. Sama-sama kita dukung keberadaan tempat ini," ucap Sandi, Rabu.

Baca juga: Jelang Libur Sekolah, Ini Cara Sandiaga Uno Siapkan Destinasi Wisata

Kearifan lokal yang dimaksud Sandi adalah Pasar Tradisional Paloh Naga (PTPN) yang setiap akhir pekan menjual jajanan lawas seperti tiwul, getuk, grontol jagung, dan cenil yang disajikan menggunakan daun pisang.

Uniknya, cara bertransaksi di sini menggunakan kepeng yang terbuat dari kayu.

Tiap kepeng dihargai Rp 2.000. Sebelum membeli jajanan, pengunjung harus lebih dulu menukarkan uang rupiah dengan kepeng.

Harga penganan yang dijual pun terbilang murah, mulai dari Rp 6.000-an.

Keunikan berbelanja dengan kepeng ini dirasakan langsung oleh Sandiaga Uno dan rombongan.

"Ini unik, meski transaksi menggunakan kepeng belum signifikan dalam industri pariwisata. Kami melihat semangat menjadikan desa ini memiliki keunikan, tumbuh dan berkembang merupakan prestasi. Menghargai semangat untuk membangun desa wisata dengan agrowisata yang unik menjadi simbol kebangkitan ekonomi nasional," kata Sandi.

Sandi berharap, Desa Wisata Denailama menginspirasi masyarakat Indonesia untuk bangkit di masa pandemi Covid-19.

Selain di kabupaten ini, di kawasan Danau Toba juga ada desa yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata.

"Sedang kita lakukan pendataan," ujar Sandi.

Hal senada disampaikan Edy Rahmayadi.

Dia mengatakan, pariwisata harus bisa menjadi tulang punggung ekonomi di daerah.

Menurut Edy, Desa Wisata Denailama punya potensi yang sangat menjanjikan.

"Saya sebagai kepala daerah mendukung penuh. Untuk itu, dibutuhkan peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan, seperti ketersediaan kamar mandi yang bersih," kata Edy.

Bupati Ashari Tambunan mengucapkan terima kasih atas kunjungan dan arahan Sandiaga dan dukungan Edy Rahmayadi.

Dia mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan dengan benar potensi wisata yang ada untuk menyejahterakan masyarakat Deli Serdang.

Program Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

Adapun program yang dibuat oleh Kemenparekraf telah berjalan di beberapa daerah seperti Desa Pujon, Malang, Desa Masubud, Desa Tugu Selatan Cisarua, Desa Cibuntukuningan, Desa Candirejo, Magelang dan Desa Pentingsari, Sleman.

Ini adalah acara yang menggabungkan kekuatan sosial media dan media arus utama, diisi dengan kunjungan jelajah desa wisata yang sudah berkembang maupun berkelanjutan di daerah regional.

Kegiatan ini digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.

Kedatangan Sandi ke Denailama juga untuk menyosialisasikan dan berkampanye agar 57.000 desa di seluruh Indonesia yang memiliki daya tarik wisata mendaftarkan desanya dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021.

 

Ada 7 kategori penilaian, yakni kebersihan, kesehatan, keamanan dan keberlangsungan lingkungan, desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay dan toilet.

Kategori tersebut diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indonesia.

Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan promosi sejak 30 April-25 Juni.

Registrasi online pada 7 Mei-26 Juni 2021.

Promosi regional pada 20 Mei-24 Juni.

Kemudian kurasi pada 28 Juni-2 Juli, serta pembekalan pada 5 Juli-16 Juli 2021 secara online untuk mempertajam pemahaman mengenai syarat dan ketentuan kategori dan sarana edukasi CHSE.

Penetuan 50 desa terbaik digelar pada 16-20 Agustus 2021.

Kunjungan pada 23 Agustus-12 November.

Kemudian penentuan 10 besar pada 15-19 November 2021.

Penentuan empat besar pada 22 November - 3 Desember 2021 dilakukan oleh dewan juri dan voting oleh masyarakat untuk memilih satu desa terfavorit lewat media sosial.

Terakhir, malam puncak pada 7 Desember 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com