Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Unik Pedagang Sate Keliling di Telaga Sarangan, Ternyata Sudah Ada sejak 1930

Kompas.com - 10/06/2021, 09:08 WIB
Sukoco,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MAGETAN, KOMPAS.com – Sebuah video memperlihatkan pengunjung berkelahi dengan pemilik rumah makan di Telaga Sarangan, Magetan, sempat viral di media sosial.

Perkelahian itu bermula ketika pengunjung memesan makanan di rumah makan tersebut pada Selasa (1/6/2021).

Sembari menunggu pesanan tiba, anak pengunjung itu meminta sate. Pengunjung itu membeli sate dari pedagang keliling.

Sate itu dibawa ke dalam restoran untuk disantap anaknya. Pemilik rumah makan yang melihat hal itu tak terima dan menegur penjual sate keliling.

Pengunjung rumah makan pun membela penjual sate. Pengunjung itu menilai pedagang sate tak salah.

Baca juga: Telaga Sarangan Magetan, Legenda Suami Istri Berubah Jadi Naga di Lereng Gunung Lawu

Buntutnya terjadi kesalahpahaman antara pemilik rumah makan dan pengunjung. Perkelahian pun terjadi hingga menyebabkan kedua pihak terluka.

Kasus ini berujung ke laporan polisi. Pemilik rumah makan dan pembeli merasa jadi korban dan melapor ke Polsek Plaosan, Magetan.

Kapolsek Plaosan AKP Munir mengaku masih mendalami laporan kedua pihak tersebut.

“Masih kita dalami, kita sudah meminta ketrangan sembilan saksi. Ada yang terluka dari kedua belah pihak,” ujarnya Rabu (09/06/2021).

Fakta unik pedagang sate keliling di Telaga Sarangan

Namun, siapa sangka terdapat fakta unik dari pedagang sate keliling di Telaga Sarangan. Pedagang sate keliling di Telaga Sarangan ternyata sudah ada sejak 1930.

Dari sebuah foto yang dipajang di Gedung Kantor Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Magetan, terlihat dua pedagang yang salah satunya menggunakan pikulan untuk berdagang sate.

 

Sementara satu pedagang lainnya yakni seorang ibu dengan dua buah meja yang digunakan untuk menjajakan makanan.

Arsiparis Muda Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan Sri Rahayu mengatakan, foto arsip milik Pemkab Magetan itu diambil dari Arsip Nasional Republik Indonesia.

“Dari data yang kita miliki dari ANRI foto tersebut diambil tahun 1930,” ujarnya saat dikonfirmasi.

Baca juga: Tak Ada Upaya Damai, Pengunjung dan Pemilik Rumah Makan yang Berkelahi karena Sate Enggan Cabut Laporan

Latar belakang foto tersebut terlihat Telaga Sarangan masih sederhana. Belum ada tanggul keliling di telaga tersebut.

Telaga Sarangan juga belum memiliki jalan lingkar di sekelilingnya. Kedua pedagang itu terlihat berjualan di bibir telaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com