Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerumunan Pengunjung Antre BTS Meal McDonald's Slamet Riyadi Solo Dibubarkan, Satpol PP: Diberi Peringatan

Kompas.com - 09/06/2021, 16:13 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Tim cipta kondisi Kota Solo membubarkan antrean pengunjung promo BTS Meal di gerai McDonald's Jalan Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/6/2021).

Pembubaran antrean tersebut karena masih suasana pandemi sehingga berpotensi menularkan virus corona.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Solo Arif Darmawan mengatakan, pembubaran kerumunan antrean pengunjung McDonald's dilakukan oleh Tim Cipta Kondisi sekitar pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Kisah Driver Ojol Yogya Antre BTS Meal McDonalds: Waktu Habis Hanya untuk Satu Pesanan

Menurut dia, ada ratusan pengunjung yang mengantre untuk mengambil pesanan berupa satu paket BTS Meal dari McDonald's Slamet Riyadi.

Paket BTS Meal terdiri dari 9 pieces Chicken Mc Nugget, kentang goreng, dan cola. Menu ini menghadirkan dua pilihan saus, yaitu sweet chilli dan saus cajun.

"Kita bubarkan karena kerumunan. Sesuai standar surat edaran kita berikan peringatan kepada pengelola. Nanti bertahap," kata Arif kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

"Begitu peringatan dua terus tiga masih melanggar kita lakukan penutupan. Kita lihat eskalasi pelanggarannya," sambung dia.

Arif meminta pengelola McDonald's Slamet Riyadi menutup sementara layanan di aplikasi ojek online (ojol) agar tidak menimbulkan kerumunan.

Baca juga: Antrean Warga Tak Terbendung Ingin Ikut Divaksin di Gedung Gradhika Semarang, Ganjar Turun Tangan

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani mengatakan, tim cipta kondisi telah membubarkan kerumunan pengunjung yang terjadi McDonald's Slamet Riyadi.

Pihaknya tidak segan menutup sementara operasional jika terjadi lagi kerumunan pengunjung.

"Kita harus mulai penegakan. Kita lihat nanti sanksinya seperti apa. Apakah penutupan sementara dulu atau apa. Seperti di Joyontakan kemarin juga dibubarkan," ungkap dia.

Salah satu driver ojol yang menunggu pesanan BTD Meal McDonald's Slamet Riyadi, Anas (32) mengatakan dirinya mendapar orderan promo BTS Meal pukul 10.57 WIB.

Saking banyak antrean, Anas menunggu pesanan tersebut hingga pukul 13.00 WIB. Belum sempat mendapatkan pesanan tersebut sudah dibubarkan petugas karena kerumunan.

"Tadi dibubarkan karena tidak ada jaraknya," kata dia.

Anas mengaku kejadian tersebut sangat merugikan dirinya karena harus mengantre berjam-jam hanya dapat satu orderan.

"Merugikan ojol. Harusnya dua jam sudah dapat orderan tapi karena menunggu (antrean) baru dapat satu antrean," ungkap dia.

Terpisah, pengelola McDonald's Slamet Riyadi Solo, Abidin enggan memberikan tanggapan terkait dibubarkannya antrean pengunjung promo BTS Meal oleh tim cipta kondisi karena kerumunan.

"Kita sementara tidak memberikan statement. Terima kasih," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Sudah Punya Tokoh Potensial, Partai Demokrat Belum Buka Penjaringan untuk Pilkada Semarang

Regional
Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com