Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Anak SD Minta Jambu, Pemilik: Dia Bisa Beri Contoh ke Kita

Kompas.com - 09/06/2021, 11:56 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com-  Seorang siswa sekolah dasar (SD) mendapat banyak pujian karena dengan sopan meminta buah jambu mawar lewat secarik kertas yang ditempel di pagar rumah pemiliknya.

Di kertas yang tertempel di pagar tersebut tertulis "Permisi saya anak SD, maaf saya boleh gak minta jambu mawarnya. Ciri : warnanya kuning, bulat, daunya panjang, baunya harum, kalau sudah gantung di pagar".

Peristiwa tersebut sempat diabadikan melalui video oleh pemilik jambu mawar.

Baca juga: Video Viral Anak SD Izin Minta Jambu Lewat Secarik Kertas, Ini Cerita dari Pemiliknya

Video itu pun diunggah di akun TikTok @Yulia_arsen_mahes milik Yulia Wulandari dan menjadi viral.

Pemilik jambu mawar Yulia Wulandari warga Desa Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tidak menyangka video yang diunggahnya akan menjadi viral.

"Saya tidak menyangka menjadi viral, tahu (viral) dari saudara," ujar Yulia Wulandari saat dihubungi Kompas.com, Selasa (08/06/2021).

Yulia menceritakan peristiwa tersebut tepatnya pada 12 Mei 2021.

Baca juga: Kisah Tragis Bocah 9 Tahun Jatuh dari Pohon Jambu lalu Masuk ke Dalam Sumur Sedalam 30 Meter, Korban Tewas

Dia merekam momen itu karena terkesan dengan sikap sopan anak tersebut.

"Saya senang banget karena, kok ada ya anak kecil berani minta ke rumah orang. Maksudnya dalam keadaan (rumah) sepi dan dia itu langsung nulis. Saya langsung oh ini pasti anaknya baik. Sampai penasaran saya lihat dari kamar," bebernya.

Video tersebut diunggah ke akun media sosialnya karena anak tersebut bisa menjadi inspirasi tentang hal-hal baik. 

Anak tersebut ingin buah jambu mawar dan berani meminta izin dengan sopan kepada pemiliknya.

"Buat contoh yang lain, ayo dong dia (anak SD) bisa ngasih contoh ke kita ayolah kita pasti bisa. Kita yang sudah gede juga pasti bisa, kebetulan anak-anak saya kan juga masih kecil-kecil bisa menjadi contoh mereka juga kalau mau apa-apa izin," jelas Yulia.

Baca juga: Kronologi di Balik Video Viral Sopir Truk Tak Beri Jalan Rombongan TNI dan Bilang Aku Enggak Bakal Minggir


Yulia sempat berbincang dengan anak tersebut meski tidak lama. Bahkan Yulia menanyakan nama anak tersebut.

"Kalau tidak salah namanya itu Sidik," ujar Yulia.

Yulia baru pertama kali itu bertemu dengan anak tersebut. Bahkan setelah peristiwa itu, Yulia tidak pernah melihat lagi anak tersebut di sekitar rumahnya.

"Saya baru bertemu sekali itu, habis itu anaknya juga tidak pernah balik ke sini lagi," ungkapnya.

Baca juga: Video Viral Kades di Kudus Keliling Kampung Gembar-gemborkan Taat Prokes

Kini, Yulia masih berupaya untuk mencari rumah anak yang meminta buah jambu lewat surat tersebut. Sebab Ia ingin bertemu dengan orang tua anak itu.

"Motivasi ingin mencari karena saya juga mau tanya-tanya gimana sih cara mengasuh anak yang baik kok bisa seperti ini. Saya ingin nanya ke papa mamahnya, mereka punya jurus apa sih kok anaknya bisa sebaik itu, sesopan itu," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

131.703 Jiwa Terdampak Banjir Demak, Bupati Pastikan Bantuan Tersalurkan secara Bertahap

Regional
Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Remaja 17 Tahun Bunuh Anggota Polisi di Losmen Lampung Tengah, Korban Sempat Dicekoki Miras

Regional
Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Rute dan Tarif Bus Dieng Indah Executive Jakarta-Wonosobo

Regional
Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Video Joget Erotisnya Saat Gerebek Sahur Viral di Media Sosial, Wanita di Kalsel Minta Maaf

Regional
Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Karyawan Bank di Aceh Timur Tipu PNS untuk Tarik Uang Ratusan Juta

Regional
Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Cair Pekan Depan, THR ASN di Kota Magelang Capai Rp 19 Miliar

Regional
Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Mayat di Tanara Serang Ternyata Penjual Madu asal Bandung Barat

Regional
Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Pemkot Semarang dan KPK Koordinasi Cegah Korupsi Pengadaan Barang dan Jasa Proyek Strategis 

Regional
Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Lancang Kuning Carnival Bakal Digelar, Pj Gubernur Riau: Bakal Promosikan Produk dan Karya Anak Muda

Regional
Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Hati-hati, Penerangan Jalan Umum di Pantura Brebes Masih Minim

Regional
BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer 'Rossby Ekuator'

BMKG: Wilayah Kalimantan Tengah Sedang Dilalui Gelombang Atmosfer "Rossby Ekuator"

Regional
Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut 'Cuci Uang' Hasil Narkoba

Selebgram Palembang Dituntut 7 Tahun Penjara, Ikut "Cuci Uang" Hasil Narkoba

Regional
Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com