MBAY, KOMPAS.com - Polsek Nangaroro sudah menetapkan orangtua siswa berinisial DD, yang menikam Kepala SDI Ndora dengan parang, sebagai tersangka, pada Selasa (8/6/2021).
Kapolsek Nangaroro Iptu Sudarmin Syafrudin mengatakan, DD masih menjalani pemeriksaan intensif di Unit Reskrim.
"Kita sudah tetapkan pelaku sebagai tersangka, hanya belum dilakukan penahanan. Statusnya tangkapan selama satu kali 24 jam. Insya Allah besok mulai dilakukan penahanan," jelas Sudarmin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa malam.
Sudarmin menjelaskan motif pelaku menikam Kepala SDI Ndora, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT, tersebut.
Pelaku tersinggung karena pihak sekolah mengusir anaknya yang hendak mengikuti ujian kenaikan kelas. Akibatnya, anak pelaku tak bisa mengikuti ujian.
Baca juga: Warga Surabaya yang Datang dari Bangkalan atau Habis Bertamu di Sana, Akan Kita Tracing
Hal itu terjadi karena pelaku belum membayar uang sumbangan komite sekolah senilai Rp 1.743.000.
Sudarmin menjelaskan, setelah mengetahui anaknya tak bisa mengikuti ujian, pelaku menuju rumah kepala desa untuk menyampaikan keluhan.
"Pada saat itu juga, pelaku melihat sangkur milik Kepala Desa yg digantung di dinding ruangan tamu dan langsung mengambil tanpa pemberitahuan. Saat itu juga pelaku menuju ke sekolah," kata Sudarmin.
Di sekolah pelaku bertanya kepada salah satu guru tentang sosok yang menyuruh anaknya pulang.
"Tetapi tidak mendapat jawaban," kata Sudarmin.