Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paguyuban Warkop Surabaya Ancam Berjualan Massal di Balai Kota, Ada Apa?

Kompas.com - 09/06/2021, 10:11 WIB
Ghinan Salman,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Ancam berjualan kopi massal di Balai Kota Surabaya

Jika tak ada jawaban dari pihak Pemkot Surabaya soal aturan jam malam, mereka berencana berjualan kopi secara massal di Balai Kota Surabaya.

Aksi itu dilakukan untuk menuntut apa yang pernah dijanjikan Eri Cahyadi agar aturan jam malam untuk warkop di Surabaya tidak diberlakukan.

"Jika pernyataan sikap ini tidak diakomodir oleh Pemkot Surabaya, kami Paguyuban Warkop Surabaya akan melakukan gerakan aksi massal berjualan di Balai Kota Surabaya," tegas Conk Husin.

Baca juga: Cerita Bharatu HSR, Oknum Polisi yang Dipecat dari Kesatuan Usai Jadi Spesialis Pencurian Ponsel

Husin mengaku, dengan pembatasan jam operasional ini, ada banyak mitra warkop yang ikut terdampak.

Namun, hal itu tidak menjadi pertimbangan Pemkot Surabaya.

"Ekonomi jangan dimatikan. Yang belum dilihat mungkin dari sisi kami. Kami ini bukan hanya warkop saja. Di dalam warkop itu juga ada mitra, artinya mereka yang setor gorengan, krupuk, dan camilan lainnya. Satu warkop ada 10-15 mitra. Sedangkan di Surabaya ada ribuan warkop. Itu bisa terdampak," kata Husin.

Ia berharap, Pemkot Surabaya memahami kondisi pedagang kecil di Surabaya.

Baca juga: Hari Jadi Ke-728 Kota Surabaya, Eri Cahyadi Ingin Warga Punya Pendapatan Rp 7 Juta

"Kalau terus seperti ini, sangat berdampak. Sangat sulit, kita ini pedagang kecil masak tambah dipersulit lagi. Kita ini seperti dicekik," ujar Husin.

Padahal daerah-daerah lain yang menjadi penyangga Kota Surabaya, seperti Gresik dan Sidoarjo misalnya, sudah memperbolehkan warkop buka 24 jam, tapi tetap dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kota penyangga Surabaya, seperti Sidoarjo, Gresik, bahkan sampai Mojokerto itu warkop sudah buka 24 jam. kenapa kami harus dimatikan. Padahal warkop ramainya jam 9 malam jam 10 malam," ujar dia.

Selama ini, Paguyuban Warkop di Surabaya telah membantu pemerintah untuk bahu-membahu menekan penyebaran Covid-19.

Karena itu, ia ingin Pemkot Surabaya juga memperhatikan nasib para pedagang warkop.

"Kita juga membantu pemerintah untuk mengatasi Covid-19 bersama, tapi jangan matikan sektor ekonomi. Jam malam ini apa faedah dan urgensinya. Karena corona tidak muncul hanya di malam hari," kata Husin.

"Kami juga sudah menerapkan prokes ketat dengan maksimal kapasitas 50 persen. Bagi kami sangat diskriminatif kalau siang boleh cari nafkah, malam tidak boleh," tutur Husin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com