Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru, Kepala Sekolah yang Perutnya Ditikam oleh Orangtua Siswa Meninggal Dunia

Kompas.com - 09/06/2021, 09:48 WIB
Nansianus Taris,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Deliana Azi, Kepala SDI Ndora, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, dikabarkan meninggal dunia pasca-ditikam oleh salah satu orangtua siswa, pada Selasa (8/6/2021).

Orangtua siswa berinisial DD itu mengamuk dan tak terima anaknya dipulangkan, diduga karena belum melunasi uang sekolah.

Baca juga: Anaknya Dipulangkan karena Uang Sekolah Belum Lunas, Orangtua Siswa Tikam Kepsek dengan Pisau

Kapolsek Nangaroro, Iptu Sudarmin Syafrudin, membenarkan kabar meninggalnya Kepala SDI Ndora itu.

"Benar. Beliau sudah mengembuskan napas terakhir pada pukul 04.00 WITA. Saya saat ini sedang berada di ruang jenazah RSUD Ende," terang Sudarmin kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu pagi.

Ia menerangkan, kepala sekolah itu dirujuk dari Puskesmas Nangaroro ke RSUD Ende, pada Selasa malam untuk mendapatkan perawatan intensif.

Baca juga: Viral, Video Pria Asal Madura Tantang Duel Petugas, Menolak Dites Swab di Pos Penyekatan Suramadu


Marah anaknya dipulangkan karena belum lunasi uang sekolah

Sebelumnya, salah satu orangtua siswa berinisial DD, menikam Kepala SDI Ndora, Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, NTT, dengan sebilah parang pada Selasa (8/6/2021).

Penikaman itu terjadi karena orangtua tak terima sang anak dipulangkan dari sekolah lantaran belum melunasi uang pembayaran biaya sekolah.

Peristiwa itu terjadi di ruang guru SDI Ndora, pada pukul 09.00 Wita. Ironisnya, penikaman berlangsung ketika anak-anak sekolah sedang mengikuti ujian akhir semester.

Baca juga: Viral, Video Pria Asal Madura Tantang Duel Petugas, Menolak Dites Swab di Pos Penyekatan Suramadu

Ilustrasi garis polisi.THINKSTOCK Ilustrasi garis polisi.
Tikam perut kepsek

Wakil Kepala SDI Ndora Antonius Geo mengatakan, DD tiba-tiba datang dan berdiri di pintu masuk ketika beberapa guru sedang sibuk mempersiapkan ujian di ruangan guru.

DD pun marah-marah sembari menunjuk-nunjuk para guru dengan pisaunya.

Dia juga menanyakan alasan mengapa anaknya dipulangkan dan tidak diikutkan dalam ujian.

Pelaku lalu diarahkan duduk di samping kepala sekolah yang bernama Deliana Azi.

DD saat itu mengancam akan melaporkan tindakan sekolah terhadap anaknya tersebut kepada pihak kepolisian.

Kepala sekolah yang berada di samping pelaku kemudian mempersilakan DD melapor, sementara sekolah siap bertanggung jawab.

Tak disangka, DD semakin murka hingga menikam perut bagian kanan Deliana dengan pisau yang dibawanya.

“Dia tusuk pakai pisau di bagian perut. Ibu Kepsek mengalami luka tikam di perut bagian kanan," tutur Antonius. Masalah ini telah dilaporkan pada Kepolisian Sektor Nangaroro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com