Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie mengatakan, muncul 18 klaster baru yang tersebar di Kecamatan Dukuhturi, Slawi, Dukuhwaru, Tarub, Lebaksiu, Pangkah, dan Pagerbarang.
Klaster-klaster itu bermunculan usai Lebaran.
Ardie menerangkan, meningkatnya kasus Covid-19 di Kabupaten Tegal dimulai sejak 24 Mei.
Hinggi kini, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Brebes, daerah yang berbatasan langsung, masuk daerah berisiko tinggi penularan Covid-19.
"Kita dapat info dari Dinas Kesehatan dan Satgas Provinsi. Kabupaten Tegal masuk klaster Brebes. Tegal dan Brebes dianggap daerah zona merah dengan tingkat penularan tinggi," ungkapnya, Selasa.
Baca juga: Zona Merah Covid-19 di Jateng Disebut Merembet, Ganjar Minta Daerah yang Berdekatan Siaga
Guna menekan persebaran Covid-19 di daerahnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tegal bakal menggencarkan program Gerakan Bangkit.
"Mulai hari ini akan ada Gerakan Bangkit. Gerakan terdiri dari berbagai hal, yakni operasi yustisi yang lebih tajam," kata Ardie kepada wartawan.
Selain itu, sambung Ardie, seluruh tempat wisata yang dikelola Pemkab Tegal akan ditutup.
Pemkab juga bakal meningkatkan protokol kesehatan.
Baca juga: Fakta Ledakan Kasus Covid-19 di Kudus, Ratusan Nakes Terpapar, Pemakaman Jenazah Antre
Berdasar catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, kasus harian Covid-19 naik dua kali lipat usai libur Lebaran. Dalam sehari bisa mencapai 56 kasus.
Sebelumnya, rata-rata penambahannya hanya 25 kasus baru per hari.
Diberitakan sebelumnya, selain Kabupaten Tegal, zona merah Covid-19 di Jateng terdapat di Kudus, Sragen, Brebes, Jepara, Pati, Demak, Grobogan.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi | Editor: Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.