Menteri Kesehatan menginginkan supaya masyarakat Madura menahan diri agar tidak bepergian ke Kota Surabaya, begitu juga sebaliknya.
Dia juga mengimbau kepada warga Madura untuk wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Kalau bisa, ditahan dulu sementara, lebih banyak stay di rumah dulu sampai nanti 2 minggu udah turun. Kemudian, bisa jalan lagi. Saya juga bilang pakai masker, itu nomor 1. Saya udah ngomong sama pak bupati kalau teman-teman di Bangkalan itu bisa pakai masker," tuturnya.
Baca juga: Viral, Video Pengendara Roda Dua Bobol Pagar Pembatas Jembatan Suramadu untuk Hindari Tes Swab
Budi berharap kepada masyarakat Jawa Timur, supaya tak perlu takut menjalani serangkaian tes kesehatan yang diadakan pemerintah di titik-titik penyekatan.
Selain gratis, tes tersebut juga bertujuan untuk menekan angka persebaran Covid-19 dan baik untuk masyarakat.
"Enggak usah ngerasa takut dites, kalau toh pun ketemu positif bisa dirawat, di isolasi. Enggak terlalu khawatir, karena banyak yang takut di swab. Tapi disini, saya lihat alhamdulillah semua terasa enggak takut lah. Kalau misal tes positif, yaudah nanti dirawat aja, di isolasi," tutupnya.
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Bangkalan terus merangkak naik pasca-liburan panjang Lebaran.
Baca juga: Sempat Berjalan Sepekan, Sekolah Tatap Muka di Bangkalan Dihentikan akibat Lonjakan Kasus Covid-19
Klaster keluarga dan transmisi lokal imbas kedatangan ratusan pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus positif di Bangkalan.
Berdasarkan data laporan kasus harian Covid-19 yang dikeluarkan Satgas Covid-19 Pemprov Jatim, peningkatan kasus Covid-19 dari Kabupaten Bangkalan setidaknya mulai tampak sejak dua hari terakhir.
Per hari Minggu (6/6/2021), ada 25 kasus pasien baru yang positif Covid-19, kemudian dua pasien Covid-19 meninggal, dan 17 orang dinyatakan suspek corona, sehingga total kasus menjadi 1.779.
Sementara pada 7 Juni 2021, kasus harian bertambah menjadi 40 kasus sehingga menjadi 1.819 kasus.
Di waktu tersebut, total kasus sembuh tercatat 1.520 kasus, 184 pasien meninggal dunia, dan 115 kasus sedang dirawat di rumah sakit rujukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.