PEKANBARU, KOMPAS.com - Biasanya sampah rumah tangga terutama sampah organik menjadi permasalahan bagi sejumlah warga.
Namun, sampah rumah tangga bisa disulap menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Hal inilah yang dilakukan oleh dosen Fakultas Kehutanan (Fahutan) Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru kepada masyarakat yang tergabung dalam komunitas Bank Sampah Berkah Abadi di Kelurahan Limbungan Pekanbaru, Riau.
Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dilakukan oleh dosen Fahutan Unilak, dengan menggunakan limbah kulit buah bisa dibuat menjadi produk hand sanitizer dan disinfektan yang bisa digunakan untuk mencegah Covid-19.
Baca juga: Setahun Pandemi Covid-19: Kala Harga Masker Medis dan Hand Sanitizer Meroket...
Tim PKM Fahutan Unilak diketuai oleh Dr Rina Novia Yanti mengatakan bahwa sampah organik khususnya kulit buah-buahan yang selama ini dibuang begitu saja, bisa diolah menjadi produk eco enzyme.
"Produk eco enzyme ini tidak hanya bisa digunakan untuk hand sanitizer dan disinfektan. Tetapi, bisa digunakan untuk berbagai manfaat. Di antaranya, untuk mencuci perabotan rumah tangga, pembersih WC, pembersih lantai, pengganti deterjen atau sabun dan obat penyembuh luka," ujar Rina dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
Kata dia, hal itu sangat bernilai ekonomis bila diolah dengan benar.
Dijabarkan Rina, proses pembuatan eco enzyme sangat mudah asal dibuat dengan telaten dan butuh kesabaran.
Karena, eco enzym baru bisa dipanen setelah 3 bulan penyimpanan.
Baca juga: 3.000 Liter Arak Sitaan akan Disulap Jadi Cairan Disinfektan dan Hand Sanitizer