Sementara itu, IGD RSUD Syarifa Ambami Rato Ebhu Bangkalan sempat ditutup sementara setelah satu dokter meninggal karena terpapar Covid-19.
Selama penutupan pada 5-8 Juni 2021, petugas melakukan sterilisasi ruangan.
Selama tiga hari penutupan, tim Satgas Covid-19 juga akan melakukan tracing dan tracking kepada tenaga medis di rumah sakit tersebut.
Namun, pada Senin (7/6/2021), IGD kembali dibuka setelah Satgas Covid-19 melakukan rapat koordinasi dengan bupati dan Satgas Covid-19 Jawa Timur.
Baca juga: Kendalikan Kasus Covid-19 di Kudus dan Bangkalan, Ini 4 Langkah TNI Polri
Setelah mendengarkan masukan dari pejabat Pemprov Jatim dan arahan Bupati Bangkalan, IGD harus tetap dibuka dan tetap melakukan pelayanan.
"Sekarang sudah dibuka kembali, karena ini pelayanan harus tetap jalan, terutama pelayanan bagi pasien non-Covid-19. Namun, pasien Covid-19 pun harus dilayani pula, sebab di RSUD masih tersisa 17 bed untuk pasien covid-19 dari 90 bed," jelas ubir Satgas Covid-19 Bangkalan, Agus Sugianto Zein, Minggu (6/6/2021).
Baca juga: Sepekan Kasus Covid-19 Bangkalan Naik Signifikan, Ini Data Kasusnya
Tradisi ini selalu dilakukan masyarakat Bangkalan, bahkan saat pandemi Covid-19 belum usai.
"Ini diduga karena budaya Lebaran Ketupat yang kemudian dipengaruhi juga oleh banyaknya PMI (pekerja migran Indonesia)," kata Agus, Minggu.
Menurut dia, mayoritas pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) yang pulang ke Jawa Timur berasal dari Bangkalan.
Baca juga: Warga Bangkalan Positif Covid-19 Kabur Saat Terjaring Penyekatan di Jembatan Suramadu
"Jadi, indikator ini yang diduga jadi penyebab. Jadi, ada klaster keluarga dan transmisi lokal yang penyebab melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan," ujar Agus.
Ia juga meyebut masih banyak masyarakat yang menganggap kebal dengan virus corona hingga abai dengan protokol kesehatan, serta mengabaikan kondisi kesehatan mereka sendiri.
"Ini kan menyangkut perilaku, tentang nilai-nilai kesehatan. Artinya, ketika sakit parah, masyarakat baru datang ke rumah sakit," kata Agus.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bangkalan Meningkat, Diduga karena Ini
Imbas dari melonjaknya kasus Covid-19 di Bangkalan, dua fasilitas pelayanan kesehatan di Bangkalan, yakni Puskesmas Arosbaya dan Puskesmas Tongguh, ditutup.
Hal itu dikarenakan terdapat 29 tenaga kesehatan yang bertugas di puskesmas tersebut terjangkit Covid-19. Selain itu juga ada beberapa tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 meninggal dunia.