Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempe, Makanan Sejuta Umat yang Bertahan di Tengah Gempuran Kedelai Impor

Kompas.com - 08/06/2021, 12:52 WIB
Rachmawati

Editor

Ditentukan pasar

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri di Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, menjelaskan bahwa alasan pemerintah tidak mengatur harga kedelai adalah karena produksi dalam negeri belum mencukupi kebutuhan nasional.

Berdasarkan data Kementerian Pertanian, produksi kedelai dalam negeri baru menutupi sekitar 30% dari kebutuhan nasional sebesar 2,2 juta ton.

Menurut Oke Nurwan, itu karena para petani di Indonesia "tidak fokus" menanam kedelai, menjadikannya tanaman sela setelah padi untuk memperbaiki unsur hara di dalam tanah.

Baca juga: 4 Kuliner Yogyakarta yang Hampir Punah, Kethak Blondo hingga Besengek Tempe Benguk

"Sehingga saat ini, kami sangat mendukung bila ini bisa dipasok nasional. Tetapi kalau pola tanamnya masih sedikit-sedikit, dan masih tanaman sela, saya kira butuh waktu yang lama untuk menggantikan impor," kata Oke kepada BBC News Indonesia.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa jika harga kedelai diatur, itu akan menyusahkan pengrajin tahu dan tempe yang membutuhkan bahan baku murah. Kebutuhan masyarakat Indonesia akan tahu dan tempe, kata Oke, begitu besar.

Ia mencontohkan bahwa saat ini harga kedelai dunia sedang naik karena permintaan besar dari China.

Baca juga: Siapa Sangka, Awalnya Tugas Kuliah, Usaha Tempe Benny Kini Beromzet Rp 100 Juta Sebulan

Ifan Kuncoro mengatakan para pengrajin tempe di Kampung Sanan masih bergantung pada kedelai impor.dok BBC Indonesia Ifan Kuncoro mengatakan para pengrajin tempe di Kampung Sanan masih bergantung pada kedelai impor.
Kenaikan harga hingga Rp 9.000 hingga Rp 10.000 ini memang membuat para petani semangat untuk menanam kedelai, tetapi sekarang giliran para pengrajin tempe yang protes.

Harga tahu dan tempe sekarang sudah bisa menembus Rp 17.000 per kilogram karena harga kedelai menembus US$15 per gantang, kata Oke.

"Saya paham petani masih punya alternatif untuk menanam yang lain tetapi bagaimana dengan pengrajin tahu-tempe, begitu harga naik?

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pedagang Tempe Tahu di Semarang Banyak Dikomplain Pembeli

"Jadi itu alasannya mengapa sampai saat ini kedelai masih diatur bebas. Karena produksi dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan dari masyarakat Indonesia yang masih senang tahu-tempe," kata dia.

Alasan itu diamini para pengrajin tempe di Kampung Sanan, Malang.

Dikenal sebagai sentra industri tempe dan keripik tempe, Kampung Sanan adalah rumah bagi lebih dari 600 pengrajin tempe yang biasanya membutuhkan bahan baku kedelai hampir 40 ton per hari.

Para pengrajin tempe di Kampung Sanan masih bergantung pada kedelai impor dari Amerika Serikat.

Baca juga: Singgung Soal Tahu-Tempe, Jokowi Minta Perbaikan Produksi Kedelai Lokal

Iis mengatakan para pengrajin tak akan ragu untuk beralih ke kedelai lokal jika bahannya tersedia.dok BBC Indonesia Iis mengatakan para pengrajin tak akan ragu untuk beralih ke kedelai lokal jika bahannya tersedia.
Ifan Kuncoro (43) salah satu pengrajin tempe di Kampung Sanan, mengaku kesulitan mencari kedelai lokal.

"Adapun itu kualitasnya kurang bagus, ada yang bagus kualitasnya sama dengan impor tapi harganya juga mahal," ia berkata kepada BBC.

Meski begitu ia mengatakan bahwa jika ada kedelai lokal yang tersedia dan harganya terjangkau, para pengusaha di Kampung Sanan akan beralih.

"Kalau memang barangnya ada, kualitasnya sama, barangnya sama, mungkin kita cenderung ke lokal. Karena kalau kedelai lokal, selain tempe ini makanan asli Indonesia, rasanya juga lebih enak," kata Ifan.

Baca juga: Imbas Harga Kedelai Naik, Perajin Tahu Tempe Tasikmalaya Kurangi Ukuran

Jawaban serupa dilontarkan Iis, pengrajin tempe dan keripik tempe "Amanah" di Kampung Sanan.

Ia mengatakan, kedelai lokal lebih sulit diproses menjadi keripik tempe, dan dapat menghasilkan produk yang rasanya "agak kecut".

Meski begitu, ia tidak akan ragu beralih jika kedelai lokal tersedia.

"Kalau Indonesia punya kedelai lokal, kenapa enggak pakai produknya Indonesia sendiri. Dan kita akan belajar, itu merupakan tantangan orang Indonesia sendiri termasuk pengrajin tempe dan keripik tempe," ungkapnya.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Ukuran Tahu dan Tempe Diperkecil

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com