SURABAYA, KOMPAS.com - Bupati Bangkalan Abdul Latif Amin Imron menyebut, sebuah kecamatan di Kabupaten Bangkalan yakni Kecamatan Arosbaya menjadi episentrum baru penyebaran Covid-19.
Penyebabnya, diduga berasal dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru datang dari luar negeri dan mengabaikan protokol kesehatan.
Tak hanya itu, tradisi Lebaran ketupat atau peringatan tradisi lebaran hari ketujuh pun disinyalir menjadi penyebabnya.
"Diduga karena PMI yang baru datang dan mengabaikan prokes dan tradisi lebaran ketupat," katanya saat paparan dalam Rapat Koordinasi dengan BNPB di Mapolda Jatim Senin (7/6/2021) malam, dikutip dari keterangan tertulis Bidang Humas Polda Jatim, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Viral, Video Pria Asal Madura Tantang Duel Petugas, Menolak Dites Swab di Pos Penyekatan Suramadu
Seperti diketahui, Lebaran Ketupat adalah tradisi perayaan Lebaran hari ketujuh warga Kabupaten Bangkalan.
Dalam tradisi tersebut, masing-masing rumah tangga menyediakan menu ketupat yang disantap bersama-sama keluarga.
Tradisi tersebut menjadi ajang silaturahmi keluarga besar, sanak famili hingga kerabat.
Agar episentrum tidak menyebar, Satgas Covid-19 Pemkab Bangkalan kata Abdul Latif, sedang dalam proses menggelar swab massal di Kecamatan Arosbaya dan pembatasan mobilitas penduduk di kecamatan tersebut.
Tes antigen serentak juga digelar di 2 titik pintu masuk Bangkalan ke Surabaya yakni di Pelabuhan Ujung - Kamal dan Jembatan Suramadu, karena mobilitas penduduk 2 daerah tersebut sangat tinggi setiap harinya.
Baca juga: Pria yang Menolak Tes Swab dan Tantang Duel Petugas di Pos Penyekatan Suramadu Minta Maaf