BANDUNG, KOMPAS.com - Grup band Koil dan /rif meramaikan Gala Premier film dokumenter "Gelora: Magnumentary of Gedung Saparua".
Berbeda dengan biasanya, kedua band asal Bandung, Jawa Barat, ini manggung di dalam studio Bioskop CGV Paris Van Java (PVJ) Bandung, Senin (7/6/2021).
Penonton pun duduk manis di kursi bioskop dengan menjaga jarak untuk menerapkan protokol kesehatan.
Baca juga: 3 Fakta tentang Film Gelora Magnumentary: Saparua, Skena Musik Cadas di Bandung
Tidak ada ingar bingar layaknya konser musik rock.
Meski demikian, aura dari penampilan Koil dan /rif tetap terasa di mata dan telinga penonton.
Koil menjadi pembuka konser.
Mereka menyanyikan beberapa buah lagu, salah satunya "Kenyataan Dalam Dunia Fantasi".
Seolah mengobati kerinduan menonton konser, para penonton terlihat menggerakkan tubuh mengikuti irama sambil bernyanyi.
"Kalau sudah usia segini, nyanyi susah. Napas habis," ujar vokalis Koil, Otong, di sela-sela pergantian lagu.
Baca juga: Alasan Pembuatan Film Dokumenter Gelora Magnumentary: Saparua
Ia kemudian bercerita tentang pengalamannya manggung di Saparua, Bandung.
Bagi band-band cadas seperti Koil, Saparua memiliki sejarah yang kuat.
Saparua dinilai menyimpan banyak kenangan di hati.
Bukan hanya cerita manggung, tapi juga kisah kasih.
Sebab, banyak pasangan dipertemukan dan dieratkan oleh Saparua.
Mereka menyanyikan beberapa lagu, termasuk lagu yang membawa /rif hingga populer, yakni "Raja".
Berkat lagu tersebut, /rif melenggang di industri musik Indonesia dengan pencapaian beberapa album.
"Enggak terasa umur 52, tapi merasa muda terus," tutur vokalis/rif, Andi.
Baca juga: Andy /rif Blak-blakan, Alasan Selalu Pakai Topi hingga Diincar Jadi Vokalis Dewa 19 dan GIGI
Andi menceritakan bahwa perjalanan hidupnya hingga saat ini tidak lepas dari keberadaan Saparua.
Sebab, Saparua menjadi saksi bisu beragam hal yang pernah ia lewati.
Sejak masih duduk di sekolah dasar (SD), Andi sudah menonton oriental circus di Saparua.
Begitu menginjak sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA), ia menjadi penonton band-band yang kerap manggung di Saparua.
Saat kuliah, Andi mulai bermusik sendiri.
Saparua lagi-lagi berperan, karena menjadi arena bermusik bagi para musisi Kota Kembang, termasuk /rif.
Untuk itu, Andi merasa bahagia saat akhirnya dibuat sebuah film tentang Saparua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.