Sebelumnya, Sarmanah mengatakan, klaster salat Idul Fitri itu muncul setelah ada seorang ustaz yang mengalami gejala terinfeksi Covid-19.
"Dia akhirnya berobat ke UGD Puskesmas Pagerbarang. Karena demam batuk dan pilek, akhirnya diswab dan hasilnya positif Covid-19," kata Sarmanah.
Namun ustaz tersebut tidak bersedia dirujuk ke rumah sakit dan memilih untuk isolasi mandiri di rumah.
"Ternyata isolasi itu tak berjalan dengan baik. Saat isolasi mandiri di rumah itu, banyak yang menengok, diduga terjadi penularannya di situ," sebutnya.
Baca juga: Melonjak Dua Kali Lipat, Kadinkes Tegal: Sehari Bisa 56 Kasus Positif Covid-19
Selain warga yang membesuk, pelacakan juga dilakukan terhadap warga yang mengikuti shalat Id di masjid tempat ustaz yang positif Covid-19 beribadah.
Hasil tracing dan tes massal yang digelar selama tiga hari tersebut, awalnya mendapati 70 orang positif.
"Total ada 353 orang yang di-tracing dan di-rapid test antigen," ujar Sarmanah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.