KUPANG, KOMPAS.com - Anggota TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Timor Leste, Yonarmed 6/3 Kostrad, menerima 23 pucuk senjata api dan dua granat aktif dari warga dalam kurun waktu empat bulan.
Dansatgas Yonarmed 6/3 Kostrad Letkol Arm Andang Radianto, mengatakan, puluhan senjata api itu diserahkan oleh warga yang bermukim di sepanjang perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Warga yang menyerahkan senjata tersebut lanjut Andang, berasal dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Kupang dan Malaka.
"23 pucuk senjata dan dua granat itu diserahkan kepada kami sejak kami bertugas selama empat bulan yaitu mulai dari Bulan Maret hingga Juni 2021," ujar Andang kepada Kompas.com, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Lama Tersimpan di Rumah Adat, Senjata Api Diserahkan oleh Warga ke TNI Perbatasan RI-Timor Leste
Selain senjata api dan granat, terdapat juga sejumlah amunisi senjata yang diserahkan warga.
"Penyerahan senjata dan amunisi ini juga dilakukan warga secara sukarela," kata Andang.
Dia pun memerinci, 23 pucuk senjata apa itu terdiri dari 14 pucuk senjata api laras panjang dan sembilan pucuk pistol rakitan.
Sedangkan dua granat itu berjenis granat GSP 40 mm atau lontar dan granat manggis.
Baca juga: Bebas dari Penjara, Jerinx Akan Rilis Album Lagu bareng Napi
Sementara itu, amunisi berupa 303 butir 6,62 mm,satu butir 5,56 mm dan 51 butir 9 mm.
Senjata, granat dan munisi tersebut merupakan peninggalan dari para orangtua dan juga senjata api bekas eks milisi Timor Timur (Timtim) tahun 1999 silam.
Menurut Andang, alasan warga menyerahkan senjata itu karena adanya kedekatan antara personel TNI dan masyarakat.
"Mereka (warga) awalnya takut dan tidak tahu harus diserahkan ke siapa. Tapi karena selama ini sudah terjalin hubungan yang baik antara Anggota Satgas Pamtas dengan masyarakat sehingga mereka akhirnya serahkan senjata, granat dan munisi," ujar Andang.
Biasanya lanjut Andang, pihaknya selalu membantu kegiatan warga seperti ikut bersih-bersih, membantu membangun pembangunan rumah dan gereja.
"Lalu masyarakat mengucapkan terima kasih dengan cara menyerahkan senjata, granat dan munisi," kata Andang.
Dia berharap, warga yang masih menyimpan senjata api, agar bisa segera menyerahkan kepada anggota TNI yang bertugas di perbatasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.