Dikutip dari Kompas.id. Miner Lambiku (24), saksi mata, mengatakan, sebelum kejadian, mobil yang ditumpangi kesembilan rekannya itu sempat mengalami pecah ban. Ban kemudian diganti meski ban pengantinya terlihat benjol.
Setelah menganti ban, mereka lantas melanjutkan perjalanan ke kawasan industri di Bombana.
Setelah itu, sekitar pukul 15.30 Wita rombongan mahasiswa tersebut pulang ke Kendari.
Namun, saat perjalanan pulang, mobil mengalami pecah ban dan keluar jalur hingga menabrak sebuah pohon di pinggir jalan.
”Saya berada di mobil kedua. Minibus yang kecelakaan itu ada di belakang kami. Dalam perjalanan di daerah Rumbia, tiba-tiba terdengar suara di belakang, ternyata dari mobil rombongan yang kecelakaan,” kata Miner, dihubungi dari Kendari, Senin malam.
”Akibat kejadian itu, lima teman kami meninggal. Dua orang tidak sadarkan diri. Sedangkan satu orang luka ringan. Sampai malam ini, masih ada seorang yang tidak sadar. Dia teman kami yang menjadi sopir,” lanjutnya.
Baca juga: Kronologi Avanza Berpenumpang 7 Orang Tersesat di Hutan Gunung Putri Saat Tengah Malam
Sementara itu, Wakil Rektor III UHO Nur Arafah mengatakan, rombongan mahasiswa yang terlibat kecelakaan itu merupakan mahasiswa D-3 Teknik Mesin Program Vokasi yang tengah melakukan kunjungan kuliah di Bombana.
Saat ini, lanjutnya, pihak kampus telah menurunkan tim ke RSUD Bombana untuk mengurus kepulangan mahasiswa yang meninggal ke kampung masing-masing.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait kejadian ini. Kami belum menerima kronologi lengkap peristiwanya. Yang pasti, kami berduka karena lima anak-anak kami meninggal dunia akibat kecelakaan ini,” kata Nur Arafah dikutip dari Kompas.id.
Editor: Khairina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.