Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Covid-19 di Sleman Memburuk secara Cepat, UGM Pastikan Bukan Varian Baru

Kompas.com - 07/06/2021, 21:02 WIB
Wijaya Kusuma,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kelompok Kerja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan sembilan orang terjangkit virus corona di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang memburuk kesehatannya secara cepat tidak terinfeksi Covid-19 varian baru.

"Bukan variant of concern. Bukan varian Alfa, Beta, Gamma dan Delta," kata Ketua Kelompok Kerja FKKMK UGM, Gunadi, saat dihubungi, Senin (7/6/2021).

Gunadi menyebut jenis varian baru Covid-19 dengan nama Alfa, Beta, Gama dan Delta untuk mengikuti anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Baca juga: Pakar Genetika UGM Ungkap Dampak Adanya Varian Baru Covid-19

Berdasarkan saran WHO, varian baru hasil mutasi Covid-19 tidak disebut berdasarkan negara tempatnya pertama kali ditemukan.

Tujuannya untuk menghindari adanya stigmatisasi.

"Misalnya varian Inggris itu disebut varian Alpa, lalu varian Afrika Selatan itu varian Beta, lalu varian Brasil itu varian Gamma, dan varian India itu disebut varian Delta," sebut Gunadi.

Selain itu, UGM juga memeriksa sampel dari daerah lain yang diduga merupakan varian baru Covid-19.

Salah satunya adalah dari pasien yang berasal dari Bantul, DIY. Hanya saja, sampel dari tenaga migran itu tidak bisa dideteksi variannya.

"Satunya tidak keluar karena CT (cycle threshold) value-nya 33 terlalu tinggi. Jadi kalau terlalu tinggi jumlah virusnya terlalu sedikit untuk (diperiksa) genom kira-kira," ujar Gunadi.

Baca juga: Kepala BNPB Sebut Belum Ada Temuan Covid-19 Varian Baru di Kudus

Dengan hasil pemeriksaan itu, untuk sementara UGM menyatakan belum ada temuan varian baru Covid-19 di DIY.

"Nanti kalau ditemukan itu Kementerian Kesehatan yang mengumumkan," kata Gunadi.

Tidak hanya sampel dari DIY, Gunadi menyatakan, sampel yang diterima dari Jawa Tengah pun tidak terdeteksi sebagai variant of concern Covid-19.

Sampel tersebut berasal dari Cilacap, Pati, dan Solo.

Gunadi juga mengungkapkan, UGM masih memeriksa 48 sampel Covid-19 yang sebagiannya berasal dari DIY.

Pemeriksaan itu diperkirakan bakal rampung pada pekan ini.

Baca juga: Kado Spesial 1 Tahun Beroperasi RSLI Surabaya: Pasien Covid-19 Varian Baru yang Dirawat Sembuh

Pasien Covid-19 di Sleman memburuk secara cepat

Sebelumnya diberitakan, Dinas Kesehatan Sleman mengungkapkan belakangan ini ada beberapa pasien Covid-19 yang memburuk kondisi kesehatannya secara cepat.

Sejauh ini, ada sembilan pasien Covid-19 yang awalnya dianggap hanya menunjukkan gejala ringan tapi kondisinya memburuk dalam hitungan hari.

Kesembilan orang itu saat ini juga sudah meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo menilai kecepatan penurunan kesehatan kesembilan pasien tersebut tidak biasa.

"Yang kita kenal varian lama kan perlu waktu antara gejala awal, ringan sampai muncul gejala sedang, berat sampai kristis kemudian meninggal," kata Joko saat ditemui di Sleman, Selasa (25/5/2021).

Baca juga: Muhadjir Effendy Soroti Covid-19 di Cilacap, Ingatkan Potensi Penyebaran Varian Baru

Kesembilan pasien itu, kata Joko, awalnya hanya bergejala ringan semisal demam, kehilangan penciuman, atau kehilangan indra perasa.

Karena dianggap tidak parah, pasien-pasien itu diminta untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Namun, dalam satu sampai dua hari, kondisi sembilan orang ini makin parah hingga akhirnya meninggal dunia.

Kendati demikian, Joko menyebut sembilan orang tersebut memang berusia lanjut dan punya penyakit penyerta.

Orang berusia lanjut dengan penyakit penyerta memang punya risiko tinggi jika terjangkit virus corona.

Terkait sumber penularan kesembilan orang ini, Joko belum mengetahuinya.

Baca juga: 2 Pekerja Migran Asal Jatim Terinfeksi Varian Baru Virus Corona, Seperti Apa Gejalanya?

Belum diketahui pula mereka terkait satu sama lain atau tidak.

Saat ini, Dinas Kesehatan Sleman sudah menyerahkan sampel dari sembilan pasien itu ke dua laboratorium yang ditunjuk Kementerian Kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.

"Untuk pemeriksaan genom tadi ada dua lab yang ditunjuk oleh Badan Litbang, BBTKLPP dan FKKMK UGM. Sampai sekarang hasilnya belum, nanti lab yang ditunjuk menyampaikan ke Litbang Kesehatan dan itu periodik dilaporkan, nanti dari Litbang baru yang menyatakan," sebut Joko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com