KOMPAS.com - Aksi pencurian sepeda motor di daerah Karangayu, Semarang Barat, Jawa Tengah, pada Minggu (30/5/2021) akhirnya terungkap.
Pencuri kendaraan milik karyawan barbershop itu diketahui dua orang anak Sekolah Dasar (SD) kelas 6 berinisial NDW (14) dan SR (12).
Karena kedua pelaku masih berusia di bawah umur, penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian menggunakan restorasi justice atau keadilan restoratif.
Baca juga: 2 Bocah SD di Semarang Curi Motor di Barbershop, Tepergok Saat Dipakai Keliling
Kapolsek Semarang Barat Kompol Dina Novita Sari mengatakan, aksi pencurian yang dilakukan pelaku diketahui pada Minggu sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, pelaku melihat korban sedang tertidur di dalam barbershop dengan posisi pintu tidak terkunci.
Setelah melihat kunci sepeda motor korban tergeletak di meja, kedua pelaku lalu berbagai peran.
Satu pelaku mengambil kunci dan satu lagi mengawasi situasi di luar untuk memastikan tidak ada yang datang.
"Satu tersangka berjaga-jaga di luar, satunya mengambil kunci yang diletakkan di meja barber. Lalu ambil motor dan dibawa kabur," jelas Kompol Dina saat gelar perkara di Mapolsek Semarang Barat, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Seorang Residivis Pencurian Ditembak karena Berusaha Menikam Polisi Saat Ditangkap
Setelah berhasil menggondol sepeda motor korban, kedua pelaku berkeliling kota Semarang, lalu berusaha menyembunyikannya sepeda motor curian itu di kamar.
"Namun saat dipakai anak tersebut, rekan korban ada yang melihat kok motornya mirip. Ternyata benar. Kemudian dibawa ke Polsek Semarang Barat," ucapnya.
Saat barang bukti ditemukan itu diketahui plat motor dan spionnya sudah dilepas pelaku. Hal itu diduga untuk menghilangkan jejak.
Karena pelaku masih di bawah umur, penegakan hukum yang dilakukan diupayakan menggunakan restorasi justice. Hal itu juga sesuai dengan keinginan pelapor.
"Dari keluarga terlapor sudah meminta maaf ke korban kemudian masalahnya diselesaikan secara restorasi justice," ujarnya
Menyikapi kasus tersebut agar tidak terulang, Dina juga mengaku sudah mengimbau orangtuanya untuk lebih peduli terhadap pergaulan anaknya.
Sebab, tindakan pelaku tersebut tidak menutup kemungkinan karena terpengaruh dari lingkaran pergaulannya yang salah.
"Kami juga sudah memanggil kedua orangtua pelaku, kami beri wejangan agar mengawasi pergaulan anaknya. Harus ada pendampingan ekstra dari orangtua, agar tak terpengaruh lingkungan luar yang kurang bagus," tegasnya.
Sementara itu, korban MY saat dikonfirmasi mengaku kaget ketika mengetahui para pelaku yang mencuri kendaraannya ternyata masih anak SD.
"Saya kaget yang nyuri ternyata anak kelas 6 SD. Datengnya enggak tahu, tapi pas hilang motornya jam 10 pagi. Saya lagi tidur, kebetulan pintu enggak dikunci. Yang satu kenal, soalnya tetangga," jelasnya.
Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Dony Aprian
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.