Mereka mendesak pihak manajemen membayar hak mereka itu sesegera mungkin. Jika tidak, maka mereka akan mogok kerja sampai gaji mereka dibayar.
Dia mengatakan, persoalan yang dialami hampir seluruh tenaga kesehatan itu sudah terjadi sejak pertengahan tahun lalu. Namun belum juga ada penyelesaian dari pihak manajemen.
Aksi mereka ini merupakan aksi ketiga selama pandemi Covid-19. Mereka menuding pihak manajemen mengada-ada dengan alasan penerimaan rumah sakit menurun karena pandemi.
"Alasan itu tidak masuk akal, karena gaji menunggak sudah terjadi sejak tahun 2017 lalu," ungkapnya.
Pihak manajemen melalui humas RSU Permata Bunda, Helmi S Putra mengatakan merosotnya pendapatan rumah sakit di masa pandemi Covid-19 menjadi penyebab belum dibayarkannya gaji para tenaga kesehatan.
"Memang selama dua bulan ini gaji mereka belum kita bayar, kenapa belum kita bayar karena selama pandemi ini cash flow kita terganggu," ujarnya.
Dia mengatakan pihak manajemen telah bertemu dengan perwakilan nakes dan menyatakan akan segera menyelesaikan persoalan BPJS dan Jamsostek.
Helmi mengatakan penyebab utama tidak dibayarkannya iuran BPJS dan Jamsostek nakes di rumah sakit tersebut lantaran ketiadaan dana.
"Intinya kita sedang berupaya menyelesaikannya. Kami manajemen berupaya secepatnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.