PONTIANAK, KOMPAS.com - Video salah satu anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) menghancurkan alat musik ukulele viral di media sosial.
Video tersebut, awalnya diunggah oleh akun Instagram @polpp.ptk, pada Minggu (6/7/2021), dan kini telah dihapus.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Pontianak Syarifah Adriana mengatakan, ukulele yang dihancurkan tersebut merupakan hasil penertiban 2 tahun lalu.
"Dalam rangka pemusnahan hasil penertiban 2 tahun lalu yang tidak diambil oleh pemilik, di dalam Perda tentang Ketertiban Umum diatur untuk dimusnakan," kata Adriana kepada Kompas.com, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Tingkat Hunian Rumah Sakit di Pontianak Capai 80 Persen
Adriana menjelaskan, terhadap penertiban yang baru, masih banyak ukulele yang masih ada.
"Kepada pengamen yang telah membuat pernyataan untuk tidak mengamen di simpang-simpang jalan, silakan untuk mengambilnya," ujar Adriana.
Adriana memastikan, pengamen-pengamen yang terjaring akan dibina oleh Dinas Sosial Kota Pontianak.
Baca juga: Tampung Pasien Covid-19 Kudus, Asrama Haji Donohudan Tetap Terima Pasien dari Solo
Sebagaimana diketahui, setelah dihapus, video berdurasi 26 detik tersebut kembali diunggah komika Tretan Muslim di akun Instagram-nya. Di video tersebut, terlihat seoang anggota Satpoll berusaha mematahkan ukulele dengan paha kakinya.
Di dalam keterangan video tersebut, Tretan mengajak untuk tetap berpikir positif, bahwa mungkin petugas tersebut sedang berkhayal menjadi Kurt Cobain atau Jimi Hendrix.
“Ini bukan arogansi, tapi mungkin ini bapaknya lagi menghayal jadi Kurt Cobain atau Jimi Hendrix pas ancurin gitar saat konser ... Stay positive (-) thinking ..,” tulis Tretan.
Selain itu, video tersebut juga ramai dibincangkan warganet di Twitter.
Akun @andivox menuliskan; "Arogansi yang dipertontonkan secara telanjang. Ukulele itu dibeli dengan rupiah, bahkan ada yang sampai pinjam bank keliling buat beli itu agar bisa makan.
Ada harap & doa dari anak istrinya dalam tiap petik suara yang mereka perdengarkan, kenapa sedangkal ini pak Pol PP?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.