Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Natuna Protes, Makin Banyak Kapal Asing yang Memancing

Kompas.com - 07/06/2021, 16:03 WIB
Abba Gabrillin

Editor

Sumber Antara

NATUNA, KOMPAS.com - Ketua Aliansi Nelayan Kabupaten Natuna Herman mengatakan, puluhan kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam dan Thailand makin berani menjarah hasil laut di perairan terluar Indonesia itu.

"Seolah-olah dibiarkan saja. Hampir tiap hari ada terus KIA di laut Natuna," kata Herman kepada Antara, Minggu (6/6/2021).

Dia mengatakan, kapal nelayan asing tersebut sudah hampir mengelilingi perairan Natuna.

Baca juga: 6 Kapal Pencuri Cumi Berbendera Vietnam Ditangkap di Laut Natuna

Rata-rata kapal ikan asing berada di sebelah timur dan utara Pulau Natuna.

"Intinya masih masuk wilayah tangkap kita," ujar Herman.

Menurut Herman, keberadaan KIA ini sangat merugikan tangkapan nelayan Natuna, karena dapat merusak biota laut imbas dari penggunaan pukat harimau.

Baca juga: TNI Bakal Amankan Pembangunan 5.000 BTS di Papua dan Natuna

Selain itu, kapal-kapal asing itu berkapasitas 50 sampai 100 tonase kotor.

Sementara kapal nelayan lokal hanya berkapasitas 20 sampai 30 tonase kotor.

"Ini juga menyangkut marwah NKRI. Masak kapal asing bebas berkeliaran di laut kita tanpa izin," tutur Herman.

Tidak hanya itu, intimidasi dari nelayan Thailand maupun Vietnam juga sering dialami nelayan Indonesia di Natuna.

Nelayan lokal kerap dikejar, bahkan nyaris ditabrak oleh kapal asing.

Sebab nelayan asing itu merasa terganggu dengan aktivitas nelayan lokal.

"Takut menghalangi mereka mau sebar pukat harimau," kata Herman.

Herman mengaku sudah berulang kali melaporkan kejadian ini kepada pemerintah daerah, pemerintah pusat, hingga berbagai pemangku kepentingan terkait.

Namun, ia tidak mengetahui apakah ini ditindaklanjuti atau tidak.

Dia pun tidak menampik bahwa pengawasan oleh pihak berwajib di Laut Natuna sudah maksimal.

Namun, menurut Herman, perlu ditingkatkan agar nelayan asing tidak makin merajalela mengeruk kekayaan laut Indonesia.

"Sebenarnya sudah jenuh melapor, nanti ada oknum tertentu yang marah," kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com