PANGKALPINANG, KOMPAS.com - Helikopter polisi mengejar sebuah kapal "hantu" atau kapal tanpa nama di laut Bangka Belitung.
Kapal speedboat itu melaju dengan kecepatan tinggi dan diduga memuat barang-barang ilegal.
Baca juga: 7.300 Pekerja Migran Indonesia Tertahan di Malaysia, BP2MI Usul Dipulangkan Pakai Kapal
Kapal tersebut melaju dari Pulau Nangka, Bangka Tengah hingga masuk ke perairan Sumatera Selatan.
Baca juga: 40 Hari Tenggelamnya KRI Nanggala-402, KSAL dan Keluarga Kru Kapal Gelar Doa Bersama
Polisi berulang kali melepaskan tembakan peringatan dari udara agar kapal berhenti. Namun, tidak digubris.
Polisi akhirnya mencoba menembak bagian mesin, tapi meleset. Kapal tersebut bermanuver dan melaju lebih kencang.
Baca juga: Aksi Nakhoda Kapal Hantu Bermanuver Saat Ditembaki Heli Polisi Bikin Netizen Geram
Kepala Bidang Humas Polda Bangka Belitung Kombes Maladi mengatakan, pengejaran kapal tanpa nama dilakukan setelah adanya informasi dari lapangan pada Sabtu (5/6/2021).
"Helikopter langsung dikerahkan dan berhasil menemukan kapal yang sedang melaju di perairan Muntok. Peringatan menggunakan pengeras suara diabaikan sehingga diberikan tembakan peringatan," kata Maladi dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Dalam upaya pencegatan itu, nakhoda kapal melakukan beberapa kali manuver sehingga lolos dari terjangan timah panas.
Kapal terus melaju hingga memasuki hutan bakau di Tanjung Jati, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
"Kapal ditemukan dan personel turun tali dari helikoter untuk melakukan pengamanan kapal. Namun, nakhoda dan awak kapal terlanjur kabur," ujar Maladi.
Di dalam kapal hanya ditemukan jeriken yang diduga sebagai tempat bahan bakar.
Kapal tersebut masih terjebak di hutan bakau karena air laut sedang surut.
Kepolisian hingga kini masih mengembangkan kasus atas penemuan kapal tersebut.
Tindakan pencegatan kapal tanpa nama menggunakan helikopter merupakan yang kedua kali dilakukan polisi Bangka Belitung selama setahun terakhir.
Sebelumnya, sebuah kapal tanpa nama bermuatan minuman keras dari Batam dengan tujuan Jakarta dicegat dan diamankan beserta para awaknya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.