Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Calon Jemaah Haji Asal Palembang, 2 Kali Batal Berangkat

Kompas.com - 07/06/2021, 13:59 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pelaksanaan ibadah haji 2021 untuk jemaah haji Indonesia resmi dibatalkan, dengan pertimbangan pandemi Covid-19.

Penundaan ibadah haji itu merupakan kali kedua, setelah sebelumnya terjadi pada 2020 lalu.

Nurdjannah Muhammad Saman (60) bersama suaminya Amuruddin Muhammad (67) hanya bisa pasrah mendengar kabar pembatalan ibadah haji.

Baca juga: Asrama Haji Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19 di Riau

Calon jemaah haji asal Palembang, Sumatera Selatan, itu kini menanti penjadwalan ulang.

"Semuanya atas izin Allah, ditunda ini bukan kita saja, tapi seluruh Indonesia bahkan dunia," kata Nurdjannah saat berada di kediamannya, Senin (7/6/2021).

Menurut Nurdjannah, ia semestinya berangkat pada 27 Juli 2020 lalu.

Namun, ketika itu kondisi pandemi Covid-19 membuat pemerintah harus mengambil keputusan menunda pelaksanaan ibadah haji.

Baca juga: Daftar 5 Provinsi Pendaftar Haji Terbanyak

Setahun berikutnya, pensiunan guru sekolah dasar (SD) di Palembang ini berharap dapat menuju ke Tanah Suci Mekkah.

Namun, lagi-lagi keinginan itu masih harus tertunda, lantaran virus corona masih merebak.

Ia bersama suaminya bisa memahami kondisi tersebut dan bersabar menunggu sampai waktu yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Semuanya Allah yang mengatur. Harapan saya di tahun 2022 semoga tidak ada lagi Covid-19 dan kami bisa berangkat ke Tanah Suci Mekkah," ujar Nurdjannah.

Meski telah mentransfer uang, Nurdjannah tidak berniat untuk menariknya kembali.

Sebab, ia bersama suaminya telah bersepakat untuk tetap melaksanakan ibadah haji sampai waktu yang ditentukan.

Selama menunggu, Nurdjannah bersama suaminya terus berdoa agar keinginannya datang ke Mekkah dapat terwujud.

"Kalau dibuat sedih ya sedih, tapi saya enjoy saja, karena bukan kita sendiri yang batal, tapi banyak seluruh Indonesia," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Pendangkalan Muara Pelabuhan Nelayan di Bangka, Pemprov Gandeng Swasta

Regional
2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com