Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surabaya Lakukan Penyekatan dan Swab Massal di Suramadu, 70 Pengendara Positif Covid-19, Ini Faktanya

Kompas.com - 06/06/2021, 21:37 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Surabaya.

Untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut semakin meluas, Pemkot Surabaya bersama jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak, melakukan penyekatan dan swab tes antigen massal di pintu keluar Suramadu, Minggu (6/6/2021).

Para pengendara yang hendak masuk ke Surabaya atau sebaliknya, dilakukan pemeriksaan secara ketat. Mereka yang tidak memiliki hasil tes bebas Covid-19 langsung dilakukan swab antigen di lokasi.

Baca juga: Eri Cahyadi Minta Bupati Bangkalan Jangan Biarkan Warganya Masuk Surabaya Kalau Belum Swab

Selain melakukan penyekatan itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi juga mengaku sudah melakukan koordinasi dengan Bupati Bangkalan untuk menyikapi lonjakan kasus Covid-19 tersebut.

"Saya sudah bilang ke Bupati Bangkalan, yo ojok dilosno ae (jangan dibiarkan begitu saja). Di sana (Bangkalan) ya diberikan swab antigen sebelum masuk ke Surabaya. Kan ini daerah yang saling melengkapi. Tidak bisa jalan sendiri-sendiri," kata Eri, saat meninjau penyekatan di Suramadu, Minggu (6/6/2021).

Baca juga: Swab Massal di Pos Penyekatan Suramadu, 70 Pengendara yang Masuk Surabaya Positif Covid-19


70 pengendara positif Covid-19

Penyekatan dan swab massal yang dilakukan Pemkot Surabaya bersama jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak tersebut dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Hingga pukul 17.09 WIB, pihaknya menemukan 70 pengendara baik roda dua maupun roda empat yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Yang mencengangkan, ada satu keluarga yang terdiri dari lima orang, satu di antaranya sakit dan hendak diantar ke RS. Setelah dilakukan pemeriksaan swab antigen diketahui positif semua.

"Ternyata, empat orang yang mengantarkan ini juga positif. Nah, ini kan bahaya kalau begini, bisa menyebar ke mana-mana," kata Eri di lokasi.

Baca juga: Usai Lebaran, Klaster Covid-19 dari Keluarga Bermunculan di Garut, Pasien Isolasi Antre Masuk RS

Bangun rumah sakit darurat

Karena potensi penyebaran Covid-19 dari Bangkalan dan sebaliknya cukup tinggi, Eri mengaku juga sudah berkoordinasi dengan Pemprov Jawa Timur.

Hasil koordinasi yang dilakukan itu ada rencana untuk dibangun rumah sakit darurat di sekitar Suramadu.

Sehingga, ketika ditemukan pengendara yang positif Covid-19, nantinya bisa langsung dilakukan perawatan dan isolasi di RS tersebut.

"Akhirnya, saya berkoordinasi dengan Bu Gubernur, Pak Pangdam dan Pak Kapolda serta Kapolres, kami sepakat untuk dilakukan tes antigen semuanya. Jadi, semua pengendara yang akan masuk ke Surabaya dari Madura harus tes antigen dulu di sini. Saya sudah kontak Bupati Bangkalan dan Insya Allah nanti Pemprov akan membuat rumah sakit lapangan di sini," ujar Eri.

Baca juga: IGD RSUD Bangkalan Dibuka Kembali meski 20 Nakes Positif Covid-19, Tak Jadi Tutup hingga Selasa

Lonjakan kasus usai Lebaran

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur Dr Herlin Ferliana membenarkan adanya lonjakan kasus Covid-19 di Bangkalan setelah Lebaran.

Bahkan, karena tingginya lonjakan kasus itu, RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu menutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) per Sabtu (5/6/2021) hingga Selasa (7/6/2021) mendatang.

"Iya, kelihatannya sudah mulai terjadi peningkatan kasus ini setelah liburan panjang, itu yang kami khawatirkan," kata Herlin.

Baca juga: Ada Klaster Halal Bihalal, Kasus Covid-19 di Kabupaten Semarang Meningkat

Sementara berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, per 5 Juni 2021, kasus kumulatif positif Covid-19 di Bangkalan, tercatat ada sebanyak 1.754 kasus. 1.520 dinyatakan sembuh, 178 meninggal dunia dan sebanyak 56 pasien masih dirawat.

Penulis : Kontributor Surabaya, Ghinan Salman | Editor : Robertus Belarminus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com