Sejak hari itu selama beberapa tahun, Soekarno kecil membantu ibunya menumbuk padi sebelum berangkat sekolah.
Baca juga: Cerita Hamka Jadi Imam Shalat Jenazah Bung Karno yang Pernah Memenjarakannya...
Saat Soekarno naik kelas lima, sang ayah berencan akan mengirimnya ke sekolah tinggi di Belanda.
Sayangnya kemampuan Bahasa Belanda Soekarno dianggak kurang.
Sang ayah pun meminta pengajar bahasa Belanda di Europeesche Lagare School yang bernama Maria Paulina De La Rieviere untuk memberikan pelajar khusus pada Soekarno selama satu jam setiap hari.
Saat masuk sekolah menengah, Soekarno dikirim sang ayah ke Hogore Burger School di Surabaya dan tinggal bersama HOS Cokroaminoto.
Di Surabaya, Soekarno muda mulai mengenal dunia pergerakan. Bahkan ia menyebut Surabaya sebagai dapur nasionalisme.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.