Akibatnya, korban harus mengalami luka tusuk di bagian pinggang sedalam 2,5 cm.
Peristiwa itu terjadi di Desa Muktitama, Kecamatan Baebunte Selatan, Jumat (4/5/2021) sekitar pukul 20.30 Wita.
Kapolsek Baebunta Iptu Rodo Manik mengatakan, kejadian berawal saat pelaku mendapat kabar bahwa istrinya akan dilamar oleh orang lain.
Sebelumnya, lanjut Rodo, antara pelaku dan korban sempat mengalami persoalan di tahun 2019. Namun, tidak sampai bercerai.
Lalu, lanjutnya, mereka kemudian rujuk kembali pada bulan Mei 2021.
Mendengar istrinya akan dilamar, pelaku pun cemburu dan datang dari Palopo untuk menemui istrinya.
Setelah rombongan lelaki yang hendak melamar istrinya pulang, pelaku lantas masuk ke dalam rumah melalui pintu dapur dengan membawa pisau.
“Pelaku yang masih mencintai istrinya kalap dan cemburu mendengar kabar istrinya menjalin hubungan dengan pria lain bahkan sampai akan dilamar, hingga menikam istrinya,” kata Rodo, saat dikonfirmasi, Sabtu (05/06/2021) pagi.
Pelaku, kata Rodo, menusuk istrinya di bagian pinggang sebanyak satu kali.
Baca juga: Tak Terima Istri Dilamar Orang Lain, Suami Tikam Istri Usai Rombongan Pelamar Pulang
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Klas 1 Serang Tarjono mengatakan, fenomena kabut tebal yang muncul di Kota Serang, Banten, pada Sabtu (5/6/2021) dini hari karena hujan yang turun pada Jumat (4/6/2021) sore.
Sambungnya, akibat hujan dengan durasi yang cukup lama dan intensitas sedang hingga lebat menyebabkan kelembapan udara menjadi tinggi
Dijelaskannya, kabut yang terjadi di Kota Serang termasuk tipe kabut adveksi atau kabut yang terbentuk saat udara hangat dan lembab melewati permukaan yang dingin.
Sehingga, lanjutnya, uap air dipermukaan akan memadat dan membentuk kabut.
"Kabut sendiri terjadi karena pertemuan suhu udara yang berbeda. Suhu udara yang lembab dan mengandung banyak uap air bertemu dengan suhu permukaan tanah yg masih hangat atau panas," ujar Tarjono.
Ia pun menghimbau kepada masyarakat, agar kemunculan kabut tersebut tidak membuat masyarakat panik yang berlebihan. Namun, ia juga meminta masyarakat untuk tetap waspada.
"Update terus info BMKG, baik itu peringatan dini cuaca ekstrim ataupun peringatan dini gelombang tinggi," ujarnya.
Baca juga: Heboh Kabut Tebal Selimuti Kota Serang, Ini Penjelasan BMKG
Sumber: Kompas.com (Penulis : Perdana Putra, Rasyid Ridho, Amran Amir, | Editor : David Oliver Purba, Rachmawati, Candra Setia Budi, Phytag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.