Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Mengenal Sosok Titien Suprihatien, Guru Pembuat 62 Media Pembelajaran dari Barang Bekas

Kompas.com - 05/06/2021, 13:09 WIB
Suwandi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Titien Suprihatien, seorang guru di Jambi bertahun-tahun menyulap bahan bekas menjadi 62 media pembelajaran di sekolah, untuk mengurangi dampak kerusakan terhadap lingkungan.

Aksinya ini, membuat pemerintah Kabupaten Batanghari memberikan penghargaan pada Titien sebagai guru pengabdi lingkungan.

Kini di tengah isu pemanasan global, lingkungan hidup adalah hal krusial yang sudah menjadi perhatian banyak pihak, termasuk guru di Batanghari Jambi ini.

Banyaknya penebangan pohon memicu sejumlah potensi kerusakan alam yang berpotensi merusak ekosistem.

“Bumi sedang tidak baik-baik saja, kita harus lebih peduli terhadap lingkungan kita,” ujar Titien Suprihatien melalui pesan singkat, Sabtu, (5/6/2021).

Baca juga: Cerita Mamah, Lansia yang Tertimbun Longsoran Setinggi Dada di Cianjur: Dada Sesak Sekali

Guru yang biasa disapa Bu Titien tersebut memanfaatkan barang-barang bekas di sekitar rumah, sekolah, bahkan barang bekas dari rumah-rumah siswa untuk dijadikan media pembelajaran demi menyelamatkan lingkungan.

“Gemas rasanya melihat barang-barang tak terpakai yang akhirnya menjadi sampah,” tambahnya.

Melihat hal tersebut, Titien sejak tahun 2003, sudah mulai mengumpulkan semua benda tak terpakai untuk dijadikan alat dan media pembelajaran bagi siswanya di SMPN 11 Batanghari.

Seperti bekas popok bayi yang dimanfaatkan untuk belajar media tanaman, tulang ikan untuk belajar konstruksi tubuh hewan, bekas kalender untuk membuat media scrapbook serta membuat eco enzyme dari sisa buah-buahan.

“Masih banyak yang lain, dengan memanfaatkan barang bekas tak terpakai kita turut berkontribusi menyelamatkan bumi,” ujar Titien yang juga fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation.

Baca juga: Tak Terima Istri Dilamar Orang Lain, Suami Tikam Istri Usai Rombongan Pelamar Pulang

Ilustrasi sampah dapur, limbah dapur. FREEPIK/FREEPIK Ilustrasi sampah dapur, limbah dapur.
Barang bekas untuk pembelajaran

Bahan-bahan seperti bekas kantong kresek disuling oleh siswa, menjadi alternatif bahan bakar. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk pembelajaran.

Popok bekas dijadikan media tanam dan pupuk untuk pot-pot tanaman di sekolah. Sehingga siswa bisa membantu orangtuanya yang suka bercocok tanam dengan memanfaatkan popok sebagai bahan media tanam.

“Akhirnya kan bekas popok bayi itu tidak menjadi limbah,” tegasnya.

Hal lain yang menjadi perhatiannya adalah memanfaatkan limbah makanan rumah tangga, yang ternyata bisa diubah menjadi menjadi pupuk mol bermanfaat.

Pupuk mol atau singkatan dari mikro organisme lokal merupakan salah satu jenis pupuk organik cair yang merupakan larutan hasil fermentasi.

Pupuk organik yang dihasilkan mengandung unsur kompleks baik makro maupun mikro serta mengandung mikroba yang bermanfaat.

“Semua topik IPA selalu menjadi bahan pembelajaran yang membuat siswanya belajar aktif, tidak hanya teori, namun praktik,” katanya.

Titien meyakini mengajar dengan praktik membuat siswa menjadi lebih mudah memahami pembelajaran karena mereka sudah mengalami langsung.

Baca juga: Teka-teki Kilatan Cahaya dan Suara Dentuman, Terekam Kamera Pengamat di Atas Gunung Raung

Raih penghargaan

Titien Suprihatien, guru IPA SMPN 11 Batanghari, Jambi, bahkan meraih penghargaan sebagai guru pengabdi lingkungan dari Pemerintah Kabupaten Batang Hari pada tahun 2019.

Penghargaan tersebut diperoleh karena dia konsisten mengajar dengan pendekatan pembelajaran aktif yang memanfaatkan bahan bekas untuk menjaga lingkungan tetap ramah dan asri.

“Saya hanya melakukan yang semestinya guru lakukan, yaitu mempersiapkan alat, bahan, media dan melayani siswa dengan sebaik-baiknya,” katanya.

Selama ini Titien memang dikenal sebagai guru yang sering mengajak siswanya berpraktik melakukan percobaan.

“Apalagi setelah dilatih Program PINTAR Tanoto Foundation, dengan pembelajaran aktif MIKiR siswa dapat mengalami, berinteraksi, berkomunikasi, dan merefleksikan pembelajaran,” terangnya.

Baca juga: Saya Ingin Segera Berangkat Haji karena Sudah Sepuh

 

Ilustrasi pembelajaran yang dilakukan di Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Banda Aceh sebelum pandemi. DOK. Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Ilustrasi pembelajaran yang dilakukan di Teuku Nyak Arif Fatih Bilingual School Banda Aceh sebelum pandemi.
Buat 62 media pembelajaran dari barang bekas

Selama hampir 18 tahun, Titien sudah banyak menghasilkan media pembelajaran dari barang bekas. Total 62 media pembelajaran yang telah dia buat.

“Lebih banyak lagi sebenarnya, namun belum dicatat,” katanya.

Titien membuat media pembelajaran tersebut, lengkap dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa.

Misalnya materi klasifikasi makhluk hidup, Titien pun membuat media tentang metamorfosis kupu-kupu, album dikotil, album monokotil, album dedaunan, dan lainnya.

“Jadi saya sesuaikan dengan materi apa yang ingin saya sampaikan kepada siswa,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com