KUPANG, KOMPAS.com - Debi Sulastri Mokari (38) warga Dusun I, Desa Baumata Pusat, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkejut saat melihat suaminya Hendri Kornelius Nahak (39) terbujur kaku dalam posisi telanjang.
Ibu rumah tangga itu kemudian berteriak histeris memanggil sejumlah tetangganya.
"Dia (Debi) lihat suaminya meninggal dengan tubuh telanjang di dalam kamar tidur rumah mereka, tadi malam sekitar pukul 21.30 WITA," ungkap Kapolsek Kupang Tengah Ipda Elpidus Kono Feka, kepada Kompas.com di Kupang, Sabtu (5/6/2021).
Baca juga: Tak Terima Istri Dilamar Orang Lain, Suami Tikam Istri Usai Rombongan Pelamar Pulang
Sempat pergi ke rumah sakit
Kejadian itu, kata Elpidus, bermula pada Rabu (2/6/2021) sekitar pukul 15.00 WITA.
Awalnya, Hendri sempat pergi memeriksakan penyakit jantung dan darah tinggi yang dideritanya di Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.
Usai kontrol medis di rumah sakit, Hendri pulang kembali ke rumahnya.
Sedangkan, Debi dan seorang anaknya, saat itu sedang berada di Kelurahan Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang untuk menghadiri acara duka.
Selanjutnya, pada Kamis (3/6/2021), sekitar pukul 21.30 WITA, Debi menghubungi Hendri melalui telepon seluler, namun tidak diangkat.
Setelah itu, pada Jumat (4/6/2021) malam, sekitar pukul 20.30 WITA, Debi dan anaknya mendatangi rumah mereka untuk mengecek Hendri.
Baca juga: Teka-teki Kilatan Cahaya dan Suara Dentuman, Terekam Kamera Pengamat di Atas Gunung Raung
Begitu masuk ke dalam rumah, Debi kaget karena melihat suaminya meninggal dunia, dengan posisi tidur tengkurap dan telanjang.
Kemudian, mulut Hendri juga mengeluarkan darah. Debi lantas berteriak histeris memanggil warga sekitar.
Warga pun melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Kupang Tengah.
Usai menerima laporan, Kapolsek Kupang Tengah Elpidus Kono Feka kemudian turun ke lokasi kejadian bersama sejumlah anggotanya.
Polisi juga mendatangi lokasi bersama petugas medis dari Puskesmas Baumata Kupang.
Baca juga: Terungkap, KKB yang Tembak Mati Warga Sipil dan Bakar Bandara adalah Kelompok Lekagak Telenggen
Polisi segera melakukan olah tempat kejadian perkara. Petugas Puskesmas juga memeriksa tubuh Hendri.
Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda -tanda kekerasan pada tubuh Hendri.
"Darah yang keluar dari mulut dan hidung Hendri, diakibatkan karena pembuluh darah pecah.
Diduga Hendri mengalami serangan jantung karena darah tinggi," kata Elpidus.
Istri dan keluarga membenarkan, Hendri memiliki riwayat sakit jantung dan darah tinggi serta pernah sakit stroke.
"Istri dan keluarga menerima kematian Hendri karena sakit, sehingga tidak mau dilakukan otopsi," kata Elpidus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.