Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Hari KKB Berulah di Kabupaten Puncak, 4 Warga Sipil Tewas dan Fasilitas Bandara Dibakar

Kompas.com - 05/06/2021, 05:30 WIB
Dhias Suwandi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Situasi keamanan di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, kembali memanas selama dua hari terakhir setelah kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah.

Insiden pertama terjadi di luar Distrik Ilaga, yaitu di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, pada Kamis (3/6/2021) sekitar pukul 13.00 WIT.

Saat itu, KKB menembak mati seorang warga bernama Habel Halenti yang sedang mengantar babi.

"Ini berawal dari mobil yang ke kampung (Eromaga) atas permintaan masyarakat sendiri. Sampai di lokasi mereka malah ditodong dan dilakukan penembakan terhadap almarhum," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri di Jayapura, Jumat (4/6/2021).

Saat tim dari Polres Puncak dan Satgas Nemangkawi hendak mengevakuasi korban, KKB kembali berulah dengan mencegat aparat gabungan sebelum tiba di lokasi kejadian.

Kontak senjata pun terjadi sekitar satu jam.

Baca juga: Cerita Risma Bertemu Bupati Amon Saat Kunjungi Korban Bencana di Alor: Dia Tidak Menyapa Saya...

"Ini berlanjut pada penyeranggan terhadap personel Polres dan Satgas Nemangkawi yang datang untuk mengangkut jenazah dari TKP. Terjadi kontak tembak, namun bisa sampai ke jenazah dan mengevakuasinya ke Puskesmas Ilaga," kata Fakhiri.

Rencana mengevakuasi korban ke Timika pada Jumat (4/6/2021) pagi pun gagal karena KKB membakar sejumlah fasilitas Bandara Aminggaru, Distrik Ilaga, pada Kamis petang.

"Mudah-mudahan jenazah bisa dievakuasi besok (5/6/2021) ke Timika. Namun rupanya (aksi KKB) berlanjut pada malam hari," kata dia.

Fakhiri mengakui, aparat keamanan kurang cepat bertindak ketika mengetahui KKB ada di area bandara.

Namun hal itu dikarenakan, aparat keamanan tengah fokus melakukan evakuasi dan autopsi terhadap jenazah Habel Halenti.

"Memang karena kita terlambat melakukan pengamanan terhadap bandara karena tim dari Polres sedang mengevakuasi jenazah termasuk melakukan autopsi, sehingga ketika naik ke bandara pembakaran sudah terjadi terhadap APMS dan fasilitas bandara," kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com