Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PMI Surabaya Kehabisan Plasma Konvalesen, Stok Kantong Darah Juga Menipis, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 04/06/2021, 22:12 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya kehabisan stok plasma konvalesen. Sementara persedian kantong darah juga mulai menipis.

Kabag Pelayanan dan Humas PMI Kota Surabaya, dr Martono Adi mengatakan, stok plasma konvalesen kosong karena tak ada donor selama dua bulan terakhir di PMI Surabaya.

Sementara stok kantong darah juga kekurangan lantaran seluruh instansi pemerintahan, mulai BUMN sampai swasta, sudah melaksanakan proses vaksinasi.

"Oleh karena itu, stok darah di PMI Kota Surabaya menurun," kata Martono saat dikonfirmasi, Jumat (4/6/2021).

Hingga saat ini, stok darah packed red cell (PRC) hanya puluhan kantong saja.

Baca juga: Cerita Risma Bertemu Bupati Amon Saat Kunjungi Korban Bencana di Alor: Dia Tidak Menyapa Saya...

Total, tersedia 41 kantong yang terdiri dari golongan darah AB 34 kantong, golongan darah O dua kantong, golongan darah A lima kantong, golongan darah B nol.

Sementara itu, hingga Jumat (4/6/2021) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, total stok plasma konvalesen masih nol.

Dibandingkan Januari-Februari 2021, per harinya bisa mencapai 25 pasien yang menyumbangkan plasma konvalesen. Namun, saat ini hanya enam sampai delapan orang saja.

"Sekarang ini, untuk cari penyintas di Surabaya saja sulit. Februari saja, dalam satu bulan, bisa sampai 600 orang (donor). Artinya, penanganan Covid-19 sangat berhasil," ujar Martono.

 

Martono menjelaskan, faktor lain dari kekurangan stok plasma konvalesen adalah proses vaksinasi yang digagas pemerintah.

Sebab, setiap penyintas harus menunggu sekitar dua pekan usai vaksinasi kedua.

Kekurangan stok plasma konvalesen juga disebabkan banyaknya permintaan dari luar kota, seperti Kalimantan, Sumatera, Malang, Madura, hingga Nusa Tenggara Timur.

Baca juga: Terapi Plasma Konvalesen untuk Pasien Covid-19, Kapan Waktu Terbaik Digunakan?

Pasalnya, di sejumlah daerah tersebut belum ada yang memiliki alat untuk donor plasma konvalesen.

"Memang Covid-19 di Surabaya sudah minim, jarang yang kena," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com