Enny Anggrek lantas menawarkan untuk membantu penyaluran bantuan tersebut dari depo logistik yang ada di Kabupaten Alor.
Setelah bantuan itu tersalurkan, Risma langsung menyerahkan laporan kepada Presiden Joko Widodo.
"Ada dari bulog, ada paket. Bulog jualan paket untuk Paskah, kayanya," ucap Risma.
Seperti diketahui, sebuah video yang memperlihatkan kemarahan Bupati Alor, Amon Djobo kepada staf Kementrian Sosial (Kemensos) viral di media sosial.
Marahnya Amon kepada Risma dilampiaskan kepada staf Kemensos yang saat itu datang dan bertemu dengannya di Kabupaten Alor.
Saat itu, staf Kemensos tersebut datang untuk memantau pemberian bantuan saat terjadi banjir bandang di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Video kemarahan Amon kepada Risma pun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 3 menit 9 detik itu, Amon mengancam akan melempar kursi ke staf Kemensos yang duduk di hadapannya.
Baca juga: Kasus Bupati Alor Marah ke Staf Kemensos dan Risma, Sudah Minta Maaf, hingga PDI-P Cabut Dukungan
"Itu video betul saya marah. Saya tidak ingat persis kapan karena saya sibuk. Saya marah karena bantuan PKH dikasih melalui DPRD. Padahal, seharusnya pemerintah daerah yang bagi," kata Amon.
Merespons kemarahan Amon kepada Risma yang merupakan kader partai berlambang banteng itu, DPP PDI-P pun meradang.
DPP PDI-P lalu mencabut rekomendasi dan dukungan terhadap Amon.
Pencabutan dukungan dan rekomendasi ini tertuang dalam Surat DPP No 2922/IN/DPP/VI/2021 yang ditandatangani oleh Ketua DPP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun dan Sekjen Hasto Kristiyanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.