KOMPAS.com - Bermula dari cekcok dengan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), HJ (25) seorang pekerja warung biliar di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, tewas ditembak.
Korban tewas usai ditembak menggunakan senjata laras panjang yang dibawa tiga oknum anggota TNI tersebut.
Berdasar hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan Kepolisian Resor (Polres) Tanah Bumbu, ditemukan selongsong peluru kaliber 5,56.
Tiga orang yang diduga terlibat dalam insiden ini, yakni Pratu TA, Praka HRT, dan Praka MS telah ditahan di Detasemen Polisi Militer VI/2 Banjarmasin.
"Sudah kami tahan, semua prajurit yang ada di TKP dalam penyelidikan. Satu senjata laras panjang sudah kami amankan," ujar Kepala Penerangan Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Letkol Taufik Hanif dalam keterangan resminya, Kamis (3/6/2021).
Sebelum kejadian, tiga anggota TNI tersebut menyambangi warung biliar di Jalan Transmigrasi Kilo Meter 8, Desa Sari Gadung, Kecamatan Simpang Empat, Tanah Bumbu pada, Rabu (2/6/2021) dini hari.
"Mereka datang menggunakan dua motor. Ketiganya tidak pakaian dinas," ucap Taufik.
Sesampainya di lokasi sekitar pukul 03.00 WITA, warung sudah hampir tutup.
Oleh R, pekerja di warung itu, ketiganya diminta untuk pulang. R adalah istri HJ. Ia kebetulan sedang datang menjemput.
Namun, oknum TNI tersebut justru marah saat diminta pulang. Salah seorang di antara mereka bahkan diduga sempat menyiramkan minuman ke tubuh R.
Mengetahui hal itu, HJ mendatangi ketiganya untuk menegur. Cekcok berlangsung.
Di saat adu mulut, salah satu oknum TNI mengambil senjata laras panjang yang ditaruh di sepeda motor.
Setelahnya, penembakan terjadi. Korban ditembak di bagian perut kanan dan pangkal paha kanan hingga ambruk.
Baca juga: 3 Anggota TNI Ditahan, Diduga Tembak Warga Tanah Bumbu Kalsel hingga Tewas