Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil SMAN 1 Jember, Jadi Tempat Tiga Mantan Bupati hingga Kapolri Bersekolah

Kompas.com - 04/06/2021, 05:53 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – SMAN 1 Jember merupakan sekolah yang sudah cukup tua di Kabupaten Jember.

Berdiri sejak tahun 1953 silam, umur SMAN Jember kini sudah mencapai 68 tahun. Bahkan, sekolah ini sudah meluluskan beberapa pejabat penting.

Seperti Mantan bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Mantan Bupati Jember Faida, mantan bupati Probolinggo Hasan Aminuddin hingga mantan Kapolda Jatim Anton Setiadji dan mantan Kapolri Jendral Pol (Purn) Rusman Hadi.

Baca juga: Cerita Calon Jemaah Haji di Lombok Batal Berangkat, Ada yang Bermimpi Tiba di Makkah hingga Sudah Buat Tenda

“Bahkan lulusan yang jadi pejabat banyak, seperti Rektor Unej Iwan Taruna hingga dekan,” kata kepala SMAN 1 Jember Eddy Prayitno pada Kompas.com via telepon Kamis (3/6/2021). Tak hanya itu, mantan rektor UGM Ichasul Amal juga merupakan alumni SMAN 1 Jember.

Menurut Eddy, sejak dulu sekolah yang dipimpinnya memang sering meraih prestasi akademik.

Berdasarkan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2020, SMAN 1 Jember berada pada urutan ke-62 tingkat nasional.

Mengantongi nilai rata-rata UTBK 568,997, sekolah ini menjadi peraih nilai  tertinggi di Kabupaten Jember.

“Untuk Jawa Timur tingkat SMA Negeri peringkat empat,” tambah dia. Namun bila digabung dengan lembaga lain, seperti SMAK dan MAN, menjadi peringkat ke sembilan.

Baca juga: Laporan Keuangan Jember 2020 Berpredikat Tak Wajar, Ini Komentar Bupati Hendy


Ilustrasi siswaDOK. PIXABAY Ilustrasi siswa
Dia menjelaskan, SMAN 1 Jember memiliki sanggar fisika, matematika, biologi ekonomi dan lainnya. Sanggar itu diperuntukkan bagi pelajar yang menyukai mata pelajaran tertentu.

Selain itu, saat hendak masuk ke perguruan tinggi, para siswa juga mengikuti bimbimgan belajar yang diselenggarakan oleh sekolah. Namun di tengah pandemi Covid-19, bimbingan belajar itu sementara ditiadakan.

Pria yang akrab disapa Eddy itu menuturkan, keunggulan SMAN 1 Jember ada pada prestasi akademik. Sedangkan prestasi nonakademik adalah basket.

Adapun saat ini, SMAN 1 Jember sedang membranding sekolah berbasis riset.

Baca juga: 850 Calon Jemaah Haji Asal Blitar Kembali Gagal Berangkat ke Tanah Suci

Selama pandemi Covid-19, para pelajar memiliki kesempatan untuk mengikuti perlombaan yang digelar oleh PTN secara daring. Mulai dari tingkat regional dan nasional. Hasilnya, prestasi mereka lebih banyak dibanding sebelum pandemi.

“Waktu anak-anak di rumah, lebih efektif untuk ikut lomba,” ujar dia.

Selain itu, SMAN 1 juga memiliki sarana lengkap yang mendukung proses pembelajaran. Seperti, ruang perpustakaan, laboratorium kimia, fisika, bahasa dan TI serta sarana lainnya.

“SMAN 1 punya semboyan tidak ada yang lebih penting selain pembelajaran,” terang dia. Karena keunggulan sekolah ini adalah prestasi akademik, sehingga pembelajaran lebih penting dari hal lainnya.

Baca juga: 5 SMA Terbaik di Jember dan Sidoarjo Berdasarkan Nilai UTBK 2020

Perbedaan dengan sekolah lain

Eddy menegaskan SMAN 1 Jember memiliki perbedaan dengan sekolah lainnya. Sekolah ini tak hanya memikirkan output atau lulusan para pelajarnya. Namun juga memperhatikan output, outcome hingga impact-nya.

“SMAN 1 targetnya bukan output, tapi outcome dan impact juga,” jelas dia.

Yakni memperhatikan di mana siswa akan berkuliah, di mana peluang dan hendak menjadi apa kelak. Selain itu, juga memperhatikan dampaknya dan peran di masyarakat.

Para alumni sekolah ini terkumpul dalam Ikatan Alumni SMAN 1 (IKA SMASA). Semua angkatan memiliki kegiatan dan kontribusi sendiri bagi SMAN 1 Jember, seperti memberikan beasiswa bagi yang tidak mampu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com