Hal itu membuat Amon menyayangkan sikap PDI-Perjuangan yang menarik dukungan. Walau, bagi Amon, partai politik hanya sarana.
Penarikan dukungan dan surat rekomendasi yang dilakukan PDI-P juga tak mempengaruhi semangat Amon melayani masyarakat.
Amon juga meminta agar segera mengakhiri polemik dari beredarnya video tersebut.
"Kalau salah mengaku salah, kalau benar katakan benar. Jangan berkelit dan pahami substansi persoalan,"kata Amon.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi tiga menit sembilan detik memperlihatkan Bupati Alor Amon Djobo marah kepada dua staf Kementerian Sosial dan Menteri Risma viral di media sosial.
Baca juga: Cerita di Balik Bupati Alor Marah ke Staf Risma, Sekda: Harusnya Divideokan Lengkap, Bukan Sepenggal
Dalam video itu terlihat Amon marah terkait bantuan sosial yang disalurkan kementerian tersebut. Bupati Alor itu tak terima karena bantuan justru diurus DPRD Alor.
Amon menuding Kementerian Sosial tidak menghargai Pemkab Alor. Amon pun mengusir sejumlah staf Kementerian Sosial dari Kabupaten Alor.
Amon mengaku, akan segera bersurat ke Presiden Joko Widodo terkait itu.
Akibat video tersebut, PDI-Perjuangan mencabut dukungan terhadap Amon Djobo.
"Surat pencabutan rekomendasi dan dukungan itu dikeluarkan hari ini dan ditandatangani oleh Sekjen PDI Pak Hasto. Surat itu ditujukan kepada kami," ungkap Ketua DPC PDI-P Kabupaten Alor Enny Anggrek kepada Kompas.com, Rabu (2/6/2021) malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.