JAYAPURA, KOMPAS.com - Para terduga teroris jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) yang ditangkap di Kabupaten Merauke Papua, ternyata juga menyasar Uskup Agung Mandagi, Petrus Canisius Mandagi.
Hal ini dibenarkan oleh Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri yang mengaku telah mendengar informasi tersebut.
"Beberapa waktu lalu memang dia lakukan kegiatan seperti itu (mencoba membunuh Uskup Agung Mandagi), tapi sekarang tidak," kata Fakhiri di Jayapura, Kamis (3/6/2021).
Baca juga: Di Rumah Singgah KKB, Aparat Temukan 2 Senpi yang Dirampas dari Kapolsubsektor Oksamol
Aparat keamanan, sambung Fakhiri, bertindak cepat agar penyebaran paham radikalisme kelompok JAD dapat diminimalkan.
Oleh karena itu, kini aparat keamanan telah menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama Merauke untuk membantu menangkal paham radikal yang disebarkan JAD.
"Kita takut paham ini akan dikembangkan kembali ke masyarakat yang sudah lama ada di Merauke. Karena itu kita aktif mengggandeng FKUB untuk menangkal paham tersebut," kata Fakhiri.
Baca juga: Dua Hari Sebelum Gugur, Briptu Mario Sempat Telepon Keluarga: Tenang Saja, Saya Aman
Dua kali akan dibunuh
Sementara Uskup Agung Mandagi, Petrus Canisius Mandagi melalui keterangan tertulis menyampaikan, setidaknya teroris sudah dua kali mencoba membunuhnya.
Percobaan pertama terjadi pada 1 Januari 2021. Saat itu ia baru datang ke Merauke sebagai Uskup Agung. Ketika itu, seorang teroris sudah menunggu di kediamannya.
Sang teroris membawa sebuah ransel dan berpura-pura mencari rumah kos.
"Syukurlah saya tidak langsung datang ke rumah keuskupan, tetapi masih dibawa oleh umat yg menjemput ke Buti, tempat misionaris pertama mendarat dan tempat penguburan para pastor dan biarawati," terang Petrus.
Baca juga: Adu Jotos hingga Opname gara-gara Bawa Sate dari Luar ke Rumah Makan, Semua Lapor dan Mengaku Korban
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.