KOMPAS.com - Telaga Sarangan menjadi perbincangan publik setelah dua peristiwa yang viral di media sosial terjadi dalam kurun waktu 3 hari.
Yang pertama adalah peristiwa seorang perempuan jalan santai di tengah jalan yang menyebabkan kemacetan ke arah detinasi Telaga Sarangan.
Peristiwa tersebut terekam di lokasi tak jauh dari destinasi wisata Kebun Bunga Refugia di Kecamatan Palosan, Magetan, Jawa Timur pada Minggu (30/5/2021) siang.
Di video yang beredar, perempuan tersebut terlihat marah saat pengguna jalan meminta untuk minggir.
Sementara peristiwa kedua terjadi pada Selasa (1/6/2021), Di video yang berdurasi 20 detik, terekam kerumuman orang yang berusaha melerai perkelahian.
Dua orang yang berkelahi adalah pemilik restoran di Telaga Sarangan dan pengunjung.
Baca juga: Pengunjung dan Pemilik Rumah Makan di Telaga Sarangan Berkelahi, Gegara Sate yang Dipesan dari Luar
Perkelahian dipicu saat pengunjung restoran memesan sate di luar restoran dan membawanya ke dalam sembari menunggu pesanan datang.
Melihat pengunjung membawa sate ke dalam rumah makan, pemilik rumah makan kemudian menegur penjual sate.
Karena merasa pedagang sate tidak salah, pengunjung itu kemudian membela pedagang sate hingga terjadi kesalahpahaman yang berujung perkelahian.
Telaga Sarangan tersebut menjadi destinasi wisata alam andlan Kabupaten Magetan yang terletak di di ketinggian 1.200 di atas permukaan air laut dengan suhu antara 15-20 derajat celcius.
Dikutip dari nationalgeographic.grid.id, Telaga Sarangan memiliki luas 30 hektar dengan kedalaman sekitar 28 meter.
Baca juga: Telaga Sarangan di Magetan Ditutup karena Ada Warga Positif Covid-19
Ada yang unik dari telaga ini, yakni pulau yang ada di tengah telaga dan dikeramatkan oleh penduduk sekitar.
Menurut penduduk setempat, di pulau itu bersemayam roh leluhur Telaga Sarangan, yaitu Kyai Pasir dan Nyai Pasir.
Dari legenda tersebut penduduk setempat juga sering menyebut Telaga Sarangan sebagai Telaga Pasir.