Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Pandemi Covid-19, Sebanyak 13 Persen Anak Mengalami Depresi

Kompas.com - 03/06/2021, 09:39 WIB
Reni Susanti,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Psikolog anak, Seto Mulyadi mengatakan, selama pandemi Covid-19 sebanyak 13 persen anak mengalami depresi.

Angka itu diperoleh Seto dari survei yang dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

"(Belajar) daring ini memiliki banyak masalah yang berdampak pada kegelisahan atau rasa cemas anak, susah tidur, sulit makan, bosan, marah-marah, malas belajar, dan lainnya," ujar Seto dalam Webinar Kelompok Kerja Pendidikan Anak Usia Dini (Pokja PAUD) Jawa Barat, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Heboh Harga Mi Rebus di Puncak Mahal, Pengelola Warung Beri Klarifikasi

Selain itu, kekerasan terhadap anak pun terjadi.

Bentuk kekerasan yakni dimarahi (56 persen), dibandingkan dengan yang lain (35 persen), dibentak (23 persen), dicubit (23 persen), dipukul (9 persen), dihina, diancam, diinjak, dan lainnya.

"Belajar tidak harus dengan kekerasan. Karena itu, sinergi orangtua dan guru memegang peranan penting," ucap pria yang akrab disapa Kak Seto.

Baca juga: Siswi SMP Kecanduan Seks akibat Pornografi, Bagaimana Mengatasinya?

Kak Seto memohon orangtua untuk menjadi sahabat dan idola anak.

Orangtua perlu menciptakan suasana belajar dalam keluarga yang lebih ramah anak.

Misalnya dengan bermain. Sebab, setiap anak pada umumnya senang bergerak, bermain, berteman, berpetualang, dan lainnya.

Ada banyak menfaat bermain, yakni untuk merangsang perkembangan motorik, sosial, emosional, moral, hingga kreativitas.

Untuk itu, Kak Seto berharap, kurikulum pendidikan lebih berpihak pada hak anak, kurikulum kehidupan.

Seperti Surat Edaran No 4 Tahun 2020 tentan Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19.

Dalam SE itu disebutkan bahwa belajar daring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tapa terbebani tuntutan kurikulum untuk kenaikan kelas atau kelulusan.

"Belajar dari rumah difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup mengenai pandemi Covid-19," tutur dia.


Mengenai sekolah tatap muka, Seto menyebutkan, ada 5 kesiapan yang harus terpenuhi untuk melakukan pembelajaran di sekolah, yakni siap wilayah, siap anak, siap keluarga, siap sekolah, dan siap infrastruktur.

Sementara itu, dalam Survei Ada Apa Dengan Covid-19 (AADC-19) Jilid 2 tahun 2020 yang dilansir KPPPA, persentase anak perempuan dengan gejala depresi sebanyak 14 persen.

Sementara anak laki-laki sekitar 10 persen.

Gejala emosi yang sering dialami antara lain, tertekan 26 persen, mudah marah 38 persen, sering menangis 20 persen dan merasa sedih 42 persen.

Kemudian menyalahkan diri sendiri 42 persen, tidak bisa berkonsentrasi dengan baik 31 persen, dan yang lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Katering Kirimkan 800 Porsi Buka Puasa Setiap Hari ke Masjid Sheikh Zayed Solo, Ternyata Diduga Korban Penipuan

Regional
Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Hadiri Halalbihalal Pemprov Sumsel, Agus Fatoni: Silaturahmi Pererat Kesatuan dan Persatuan

Regional
Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Ribuan Sampah Peraga Kampanye Menumpuk di Kantor Bawaslu Pangkalpinang

Regional
Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Polisi Tangkap Pria di Alor yang Bacok Temannya Usai Kabur 3 Hari

Regional
Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Seorang Pemuda di Rokan Hulu Bunuh Temannya gara-gara Buah Sawit

Regional
Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com