Akan tetapi, lanjut Amon, dirinya tetap menyayangkan kebersamaan dengan PDI-P yang sudah lama terbangun harus terhenti hanya karena sebuah video yang viral.
Dia juga menyesalkan sikap PDI-P yang terpengaruh dengan rekaman video yang diunggah secara tidak utuh.
Unggahan video yang viral itu hanya merekam saat amarahnya memuncak tanpa memperhatikan substansi persoalan.
Meski begitu, Amon juga berterima kasih kepada PDI-P yang telah memberikan dukungan pada pemilihan kepala daerah tahun 2017.
Baca juga: Marah kepada Menteri Risma, Bupati Alor: Bukan Hanya Saya yang Tersinggung, tapi Juga Gubernur NTT
Amon menjelaskan, dalam video tersebut, dirinya sama sekali tidak pernah menyudutkan atau menyebutkan nama PDI Perjuangan.
Apalagi, kemarahannya itu lantaran adanya kesalahan dalam tata kelola penyaluran bantuan kepada korban bencana Badai Seroja yang dilakukan Kementerian Sosial.
"Harusnya video itu ditampilkan secara utuh, bukan pas saat saya marah. Karena setelah selesai marah, kami saling memaafkan," ujar Amon.
Sehingga, Amon Djobo pun mempertanyakan, motivasi di balik orang yang memviralkan video tersebut dan hanya mengunggah bagian ketika dia memarahi kedua staf Kementerian Sosial.
"Yang pastinya dalam waktu dekat ini, kita akan laporkan pembuat video itu ke polisi. Karena itu kejadian sudah dua bulan lalu, kenapa baru disebar sekarang. Lagian kami sudah saling memaafkan," kata Amon.